PANGKALAN BUN - Setelah diresmikannya Instalasi Gawat Darurat (IGD) yang baru di Rumah Sakit Umum Daerah Sultan Imanuddin (RSSI) Pangkalan Bun beberapa waktu lalu, kini rumah sakit tersebut masih kekurangan 50 tenaga medis.
Kepala Seksi Pelayanan Rawat Jalan, RSSI Pangkalan Bun, Hardino menuturkan, pemindahan IGD lama ke IGD baru masih menunggu sarana dan prasarana (sarpras) telah dilengkapi. Kelengkapan sarpras tersebut masih menunggu anggaran perubahan tahun ini.
”Sementara ini masih di IGD lama, bisa saja beroperasi pada pilihan pertama menunggu anggaran perubahan, pilihan kedua pindah seadanya,” ujarnya, Rabu (28/3) kepada Radar Pangkalan Bun.
Hardino menuturkan, untuk proses pemindahan sarpras IGD lama ke IGD baru awalnya yang dipindahkan adalah alat yang tidak terlalu digunakan. Setelah itu memindahkan sarpras operasi yang hanya membutuhkan waktu sekitar 1 jam.
”Sarpras yang dibutuhkan peralatan pada dua ruang operasi dan instrumen yang lain, yang di ajukan Rp 2 miliar. Belum termasuk ruang perawatan observasi, IGD, laboratorium dan ruang kebidanan,” imbuhnya.
Hardino menambahkan, IGD baru juga masih memerlukan SDM dengan total 50 orang, terdiri dari dokter, perawat dan bidan. Sementara ini SDM yang ada di IGD lama hanya 16 orang. “Itu baru untuk tenaga medis, non medisnya belum, seperti farmasi, radiologi dan labolatorium,” tandasnya.(jok/gus)