PANGKALAN BANTENG-Warga Desa Amin Jaya, Kecamatan Pangkalan Banteng dibuat heboh. Sesosok mayat ditemukan di salah satu kebun warga, tak jauh dari kebun kelapa sawit milik salah satu perusahaan besar swasta, Kamis (29/3) kemarin.
Mayat yang identitasnya diketahui bernama Rofik Hidayatullah (56) itu ditemukan dengan posisi telentang dekat tumpukan singkong yang baru dipanennya. Di sekitarnya terlihat pula cangkul dan parang, serta singkong yang tampak masih berserakan. Termasuk saat aparat kepolisian mengevakuasi jenazahnya yang saat itu mengenakan kaus lengan panjang dan celana pendek motif loreng.
Sekilas dari fisik mayat, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan atau bahkan luka-luka yang menyebabkannya meninggal. Rofiq yang diketahui warga perantauan yang menumpang hidup di rumah salah satu warga Amin Jaya ini, diduga tewas akibat penyakit asma yang dideritanya.
Kapolsek Pangkalan Banteng, Iptu Ancas Apta Nirbaya mengungkapkan, untuk memastikan bahwa jenazah tersebut bukan korban kejahatan, maka dilakukan visum ke RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun.
”Untuk memastikan saja agar ada dokumen resmi yang menguatkan hasil olah TKP kita di lapangan, karena dari pantauan luar yang kita lakukan tidak tampak adanya tanda-tanda kekerasan,”terangnya.
Selain itu menurutnya, dari sejumlah keterangan saksi diketahui jika Rofik ini sering sakit-sakitan. Dan selama ini dia hidup dan bekerja, atas bantuan Burhan sebagai pemilik kebun.
”Pemilik kebun ini memberi gaji harian, kalau dia mau turun ke kebun maka dapat gaji. Intinya ingin menolong saja, karena Rofik ini tidak punya keluarga dan sakit-sakitan. Dan beberapa waktu lalu diberhentikan dari tempat kerjanya,”papar Ancas.
Selain itu lanjutnya, dari keterangan warga bahwa Rofik sejatinya ingin pulang ke kampungnya di Pulau Jawa. Namun karena tidak punya ongkos, akhirnya membantu Burhan merawat kebun hingga akhirnya ditemukan meninggal.
”Sampai saat ini kita juga masih berusaha mencari tahu siapa keluarganya yang ada di Jawa, karena informasi terkait keluarga Rofik ini masih belum jelas,”tandas Ancas. (sla/gus)