SAMPIT – Akses ke makam atau kubah di Pantai Ujung Pandaran, Kecamatan Teluk Sampit, putus. Peziarah pun kesulitan untuk menuju lokasi.
Informasi dihimpun Radar Sampit, sekelompok peziarah asal Banjarmasin, Kalimantan Tengah (Kalteng), terpaksa mengurungkan niatnya untuk ke makam. Para pengantar ziarah juga tidak beraktivitas untuk sementara waktu.
Jalan yang terputus ada di dekat sabuk pantai. Jalan putus sejak Senin (2/4) sore setelah air laut pasang.
“Jalan menuju ke kubah itu terbelah, lokasinya dekat sabuk pantai berbentuk L. Mungkin karena sabuk pantai bentuk L itu yang membuat jalan terbelah,” ucap, Syahril, warga Ujung Pandaran, Senin (2/4).
Warga setempat berharap pemerintah desa maupun pemerintah kecamatan cek ke lapangan. ”Kami juga berharap agar sabuk pantai bentuk L itu digeser sejajar dengan sabuk pantai lain,” saran Syahril.
Sementara itu, salah seoran peziarah asal Banjarmasin M Yusuf memohon kepada pemerintahan desa dan kecamatan memperhatikan akses jalan menuju ke kubah. Dia beralasan bahwa kubah tersebut tidak hanya dikunjungi peziarah dari Sampit, tapi juga dari luar Kalteng.
“Kami harapkan buat jalan alternatif menuju kubah supaya para peziarah tidak keceawa. Kami datang rombongan dari Banjarmasin hanya untuk ziarah. Tapi, setelah sampai lokasi terpaksa ada yang jalan kaki dengan jarak cukup jauh karena jalan putus,” harapnya mewakilik rombongan.
Terpisah, Camat Teluk Sampit Samsurijal mengaku belum mengetahui jalan akses menuju kubah Ujung Pandaran terbelah. Pihaknya menjanjikan segera mengecek ke lokasi.
“Besok (Selasa) akan kami cek lapangan. Rencananya tahun ini akan dibuatkan jalan alternatif tapi anggaran terbatas terpaksa ditunda,” kata mantan Camat Kotabesi ini.
Hal senada disampaikan Kepala Desa Ujung Pandaran Aswin Nur. Aparatur desa akan mengecek langsung lapangan karena kejadian tersebut pada sore hari. “Rencananya besok kami dari desa bersama pemerintah kecamatan akan mengecek langsung ke lapangan,” janji Aswin. (fin/yit)