PANGKALAN BANTENG - Pengerjaan peningkatan kualitas jalan di jalur kedua kawasan Desa Karang Mulya terus berlanjut. Kini proses penimbunan dan pengerasan jalur utama di ibukota kecamatan Pangkalan Banteng itu masih berlangsung.
Begitu selesai diaspal, maka lajur yang dulunya lebih sering difungsikan sebagai tempat parkir kendaraan hingga tempat lapak pedagang kaki lima (PKL), akan dikembalikan fungsinya. Pengembalian fungsi jalan tersebut diyakini akan mampu mengurangi kesemrawutan lalulintas, terutama ketika pasar gajian.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Kobar Petrus Rinda mengungkapkan, jalan akan dikembalikan seperti fungsi awal perencanaanya. Jalan akan difungsikan masing-masing satu arah. Kendaraan dari Sampit diarahkan ke lajur sebelah selatan yang saat ini sedang dibangun. Dan yang dari Pangkalan Bun melewati jalur aspal yang sudah ada saat ini.
“Kalau sudah difungsikan, maka secara otomatis PKL dilarang berjualan di jalan tersebut,” terangnya.
Seperti diketahui bahwa pembangunan jalan dua jalur itu merupakan tindak lanjut dari semrawutnya jalur lalulintas di kawasan pasar hingga komplek kantor kecamatan. Kesemrawutan yang terjadi dikhawatirkan berdampak pada meningkatkan kecelakaan.
Kepala Dinas PUPR Kobar Agus Yuwono mengatakan, penganggaran jalan menjadi dua jalur tersebut bertahap karena menyedot dana dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kobar cukup besar.
“Jalan itu nanti kita buat jalur dua, jalur utama yang Jalan Jenderal Ahmad Yani merupakan tanggung jawab pemerintah pusat. Pemerintah Kabupaten akan membangun jalur sebelahnya sehingga menjadi dua jalur,” jelas Agus.
Menurut Agus dalam perencanaan pada tahun 2018 jalan tersebut sudah diusulkan. Sesuai rencana, jalur dua di jalan tersebut dimulai dari simpang dinamika sampai bundaran Piala Desa Amin Jaya. Dari data yang dimiliki dinas PUPR, kawasan tersebut juga sudah clear menjadi jalur umum sehingga tidak ada lagi bangunan masyarakat.
Selain penganggaran pembangunan jalan ditahun 2018, pembenahan drainase juga akan dilakukan. Karena badan jalan di kawasan itu kondisinya lebih rendah dibanding bahu jalan. Termasuk tanah bangunan milik warga yang berada di samping jalan kiri dan kanan sepanjang jalan itu lebih tinggi. Hal itulah yang mengakibatkan jalan bisa banjir dan mudah rusak..
“Kita akan benahi juga drainasenya, karena bisa banjir, lihat saja kondisi jalan lebih rendah dibanding tanah warga di kanan dan kiri jalan,” jelasnya. (sla/yit)