PANGKALAN BUN-Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kotawaringin Barat mengampanyekan bulan bersih sampah. Gerakan ini mengajak masyarakat agar lebih peduli dan lingkungan bebas dari sampah.
Kepala DLH Kobar Bambang Djatmiko mengatakan, permasalahan sampah memang belum terselesaikan secara tuntas. Hal
"Tantangan terberat bagi DLH adalah membuat masyarakat peduli dengan sampah. Baik itu sampah rumah tangga ataupun sampah lainnya," Kata Bambang Djatmiko, Jumat (6/4)
Untuk mengatasi persoalan sampah memang tidak bisa diserahkan sepenuhnya kepada DLH. Harus ada kepedulian dari masyarakat terhadap sampah khususnya dari kalangan rumah tangga. Upaya meningkatkan kepedulian warga terhadap sampah, DLH juga terus melakukan upaya sosialisaai ke tingkat RT-RT di Pangkalan Bun dan Kumai.
"Upaya sosialisasi kita jalankan. Kemudian untuk membuat gerakan secara nyata peduli terhadap sampah melalui program bulan bersih sampah," Katanya.
Program ini digencarkan dengan melibatkan masyarakat, relawan, pramuka, dan komunitas di Kobar. Mereka terjun melakukan aksi bersih-bersih memungut sampah.
Dalam satu kawasan, bersih-bersih dilakukan rutin sampai empat kali untuk memastikan tidak ada lagi sampah. Sehingga dalam satu bulan fokus membersihkan satu tempat.
"Misalnya fokus kita bantaran Sungai Arut, dalam satu bulan kita fokus membersihkan bantaran sungai saja. Setelah bersih baru pindah," jelasnya.
Program ini juga membuat masyarakat sadar terhadap kebersihan lingkungan sehingga kawasan permukiman padat penduduk juga lebih bersih.
"Kuncinya adanya kepedulian sampah. Soal pengangkutan sampah, bisa dikerjasamakan. Sistemnya bisa bayar satu bulan Rp 15 ribu dan persoalan sampah menjadi teratasi," jelasnya.
Sedangkan DLH tidak bisa diam begitu saja. Penyediaan tempat sampah juga harus disediakan supaya tidak berhamburan. (rin/yit)