SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Sabtu, 14 April 2018 10:05
AWASSSS!!! Jangan Terprovokasi Isu Luar Kalteng
Tokoh Kalteng yang juga sekaligus salah satu pendiri Kalteng, Sabran Ahmad

PALANGKA RAYA - Tokoh Kalteng yang juga sekaligus salah satu pendiri Kalteng, Sabran Ahmad mengajak masyarakat tidak mudah terprovokasi isu-isu yang dapat berdampak pada terganggunya ketenteraman, kerukunan dan kedamaian di Kalteng. 

"Kami ajak agar masyarakat lebih cerdas dalam menyikapi isu yang berkembang. Masyarakat juga harus bijak dalam menyikapi setiap isu," kata Sabran Ahmad, pria yang pernah menjadi Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Kalteng ini, dirumahnua, Jumat (13/4). 

Dia mencontohkan bahwa salah satu isu yang saat ini cukup ramai diperbincangkan masyarakat ialah isu puisi yang beberapa lalu di bacakan Sukmawati.

"Saya rasa masyarakat Kalimantan Tengah tidak perlu ikut campur dengan kejadian itu. Lebih baik kita fokus menjaga Kalteng untuk tetap kondusif dan aman,” kara Sabran.

Apalagi, imbuhnya, saat ini Kalteng memasuki tahun politik yang juga berpotensi terjadi gesekan antar masyarakat.

“Untuk itu saya mengajak masyarakat di Kalimantan Tengah memperkokoh dan menegakkan falsafah 'huma betang' yang menjadi bagian hidup masyarakat Kalteng terutama masyarakat Dayak," kata tokoh yang ingatannya masih tajam ini jika bicara tentang Kalteng.

Dijelaskannya, Huma Betang dalam bahasa Indonesia disebut rumah panjang yang merupakan rumah tradisional Suku Dayak. Huma Betang juga bukan sekadar bangunan untuk tempat tinggal, melainkan merupakan cerminan dan simbol kebersamaan dalam kehidupan sehari-hari suku Dayak di tengah keberagaman yang ada.

"Kita yang ada di Kalteng wajib menjaga dan menegakkan falsafah Huma Betang. Jangan sampai warisan luhur nenek moyang yang berhasil menyatukan perbedaan ini tergerus dan lekang oleh isu-isu yang disebar oknum tak bertanggung jawab," katanya.

Dia pun mengajak masyarakat Kalimantan Tengah selalu mengedepankan musyawarah dan mufakat seperti yang pernah dilakukan antara suku-suku Dayak Kalteng pada acara rapat Damai Tumbang Anoi, pada 22 Mei sampai dengan 24 Juli 1894, atau pada abad silam.

Bahkan, sebelumnya, Wali Kota Palangka Raya, Provinsi Kalteng Dr HM Riban Satia juga mengajak warganya selalu menjaga keharmonisan, kerukunan, toleransi dan rasa hormat antarmasyarakat.

 "Kami mengajak seluruh warga meningkatkan persaudaraan, persatuan dan kesatuan sebagai upaya menegakkan nilai-nilai falsafah Huma Betang," pungkasnya. (agf/vin)

 

 


BACA JUGA

Rabu, 09 September 2015 22:17

Dishub Diminta Tambah Traffic Light

<p><strong>PALANGKA RAYA</strong> &ndash; DPRD Kota Palangka Raya menilai sejauh…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers