PANGKALAN BUN - Desa Pasir Panjang, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) menjadi simbol keharmonisan kerukunan agama. Pasalnya, ada tiga rumah ibadah yakni Masjid, Gereja dan Balai Hindu Kaharingan yang dibangun bersebelahan.
Bupati Kobar Hj Nurhidayah menyampaikan, Kabupaten Kobar merupakan daerah yang sangat majemuk dengan banyaknya keragaman suku, budaya dan agama. Terlebih khususnya di Desa Pasir Panjang, yang memiliki tiga rumah ibadah yang bersebelah-sebelah.
“Khususnya ini menjadi contoh yang baik untuk pemersatu umat. Seperti kita ketahui di pembangunan Balai Hindu Kaharingan ini, disebelahnya ada bangunan Gereja dan Masjid,” ujarnya Senin (16/4) kemarin, usai melaksanakan pemancangan tiang pertama pembangunan Balai Hindu Kaharingan di Desa Pasir Panjang.
Kepala Desa Pasir Panjang, Tamel juga mengatakan, Balai Hindu Kaharingan tersebut rencana akan dibangun pada tahun 2017, namun saat itu harga kayu ulin untuk material bangunan melonjak tinggi dan akhirnya menjadi dananya mengendap. Dan baru bisa dibangun saat ini dengan menggunakan dana desa sebesar Rp 400 juta.
”Dengan kemajemukan agama, budaya dan suku di Desa Pasir Panjang serta sudah dibangunnya bangunan rumah ibadah masjid dan gereja, kita terpanggil untuk membangun Balai Hindu Kaharingan,” tandasnya.
Tamel menambahkan, Desa Pasir Panjang ini agama yang terdahulu merupakan agama Kaharingan. Namun saat ini penganutnya hanya tinggal 30 KK saja. (jok/gus)