PANGKALAN BANTENG-Pembangunan jalan melalui konsorsium perusahaan tahap kedua akan segera dimulai. Rencana groundbreaking akan dilaksanakan di Desa Sungai Pulau, Kecamatan Pangkalan Banteng.
Pj Kepala Desa Sungai Pulau, Erlan mengatakan bahwa usulan untuk pelaksanaan groundbreaking atau dimulainya pengerjaan pembangunan jalan tembus Kecamatan Pangkalan Banteng-Kumai akan dilakukan di wilayahnya.
“Usulan waktunya kita rencanakan 30 April, 2 Mei atau 14 Mei. Tergantung jadwal bupati dan wakil,”ujarnya, Kamis (19/4).
Ia menuturkan, rapat persiapan dimulainya pembangunan jalan tersebut sudah dilakukan dan saat itu Pemkab Kobar juga telah mengundang tujuh perusahaan yang akan terlibat dalam pengerjaan pembangunan tersebut. ”Kita sebagai tuan rumah dan saat ini sudah mulai persiapan,”terangnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Agus Yuwono mengatakan, dalam kegiatan pekerjaan peningkatan infrastruktur yang didanai secara konsorsium itu setiap perusahaan telah mendapatkan bagian ruas jalan yang menjadi tanggung jawab masing-masing.
Pada kegiatan konsorsium tahap kedua ini, akan meningkatkan infrastruktur jalan yang ada di empat kecamatan yakni Kecamatan Kotawaringin Lama, Arut Selatan, Pangkalan Banteng dan Kecamatan Pangkalan Lada, serta Kumai dengan melibatkan tujuh perusahaan dengan total pekerjaan 93,6 kilometer.
"Nantinya perusahaan itu mengerjakan pelebaran jalan sampai pengerasan dengan latrid, untuk pengaspalan tetap akan dilakukan oleh Pemkab Kobar. Nantinya dalam acara groundbreaking itu Pemkab Kobar menyerahkan jalan yang akan dikerjakan oleh peserta konsorsium sesuai dengan ruas yang telah ditentukan. Setelah selesai pekerjannya, pihak perusahaan kembali menyerahkan jalan itu kepada Pemkab Kobar," pungkas Agus.
Kegiatan konsorsium menurutnya sangat membantu pemerintah daerah dalam membuka akses keterisolasian wilayah, karena jika dihitung untuk per satu km akan menelan biaya Rp 300 juta. Apalagi pengerjaan jalan di Kecamatan Arut Selatan dari Desa Rangda menuju Kecamatan Kotawaringin Lama akan menelan biaya yang sangat besar karena ada wilayah bergambut. (sla/gus)