KUALA KURUN – Dalam pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tingkat Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs) di Kabupaten Gunung Mas (Gumas), masih terdapat beberapa kendala yang dihadapi sekolah. Hal ini pun mendapat menjadi perhatian serius kalangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Gumas.
”Salah satu yang paling krusial dalam pelaksanaan UNBK ini adalah ketersediaan sarana dan prasarana komputer, listrik, dan jaringan internet. Nantinya, ini akan kita prioritaskan pada tahun 2019 mendatang,” tegas anggota DPRD Kabupaten Gumas Herbert Y Asin, Selasa (24/4).
Dalam pengadaan sarana dan prasarana UNBK tersebut akan diprioritaskan pada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Gumas 2019. Di samping itu, diharapkan juga ada bantuan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah (Kalteng) dan Pemerintah Pusat.
”Apa yang menjadi kebutuhan dalam pelaksanaan UNBK, akan kita prioritaskan. Pendidikan kepada generasi muda akan lebih diutamakan,” tegas legislator yang berasal dari daerah pemilihan (dapil) I mencakup Kecamatan Kurun, Mihing Raya, dan Sepang ini.
Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sarana dan prasarana untuk UNBK memang harus diprioritaskan. Pasalnya tidak menutup kemungkinan, UNBK SMP/MTs juga diwajibkan, seperti di SMA/SMK.
”Kita harus mengikuti kemajuan. Untuk itu, sarana dan prasarana UNBK tingkat SMP/MTs juga harus dipersiapkan,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Gumas HM Rusdi mengatakan, dari 58 SMP/MTs di daerah ini, baru 18 sekolah yang melaksanakan UNBK. Sementara 40 sekolah lainnya masih melaksanakan ujian nasional berbasis kertas pensil (UNKP).
”Dari 18 sekolah yang melaksanakan UNBK, masih banyak yang menumpang di sekolah lain. Hanya SMPN 1 Kurun dan SMPN 3 Tewah yang melaksanakan UNBK secara mandiri,” tukasnya. (arm/yit)