PALANGKA RAYA - Wakil Gubernur Kalimantan Tengah Habib H. Said Ismail meminta sektor kelapa sawit memberi kontribusi nyata bagi pembangunan. Itu bisa dilakukan dengan penyerapan tenaga kerja lokal, pengembangan petani sebagai mitra, perkebunan kelapa sawit juga berkontribusi terhadap pembangunan infrastruktur di daerah.
"Dulu saya awal-awal tinggal di Kalteng, daerah Sampit, jalanannya sulit sekali dilalui. Setelah ada perkebunan kelapa sawit, jalannya sudah enak," kata Said Ismail.
Luas Provinsi Kalimantan Tengah mencapai satu setengah kali Pulau Jawa. Ada 13 kabupaten dan satu kota dengan total penduduk sekitar 2,6 juta jiwa. Tingkat kerapatan (density rate) di Kalimantan Tengah hanya 16 orang per kilometer.
"Perkebunan sawit sebenarnya sangat menunjang ekonomi Kalteng dan Indonesia. Namun, masih banyak persoalan yang harus diselesaikan, misal plasma untuk masyarakat sekitar," tegasnya.
Ia berharap semakin banyak perusahaan kelapa sawit yang menjadi anggota Gapki dapat membantu ekonomi masyarakat Kalteng. Saat ini anggota Gapki Kalteng ada 100 perusahaan.
Sementara itu, Ketua Umum Gapki Joko Supriyono mengatakan, sejak tahun lalu perekonomian negara Indonesia mungkin sudah bangkrut.
"Tahun lalu, surplus neraca perdagangan nasional tercatat mencapai USD 11 miliar. Sumbangan sawit terhadap neraca perdagangan tersebut mencapai USD 23 miliar. Jadi tanpa ada ekspor sawit, kita defisit USD 12 miliar," kata Joko.
Joko mengapresiasi langkah Presiden Jokowi yang selalu memperjuangkan sawit dalam berbagai forum internasional. "Ke Eropa, Amerika Serikat, Australia, dan Selandia Baru, Presiden menemui para kepala negara tersebut agar jangan membuat hambatan terhadap sawit," ungkapnya.
Provinsi Kalimantan Tengah adalah salah satu sentra perkebunan kelapa sawit di Indonesia. Luas perkebunan kelapa sawit di Kalimantan Tengah mencapai 1,8 juta hektare dari total luas daratan Kalteng yang mencapai sekitar 15 juta hektare. "Jumlah pekerja dan petani sawit di Kalteng mencapai 600 ribu orang. Dan hal itu mampu membantu pergerakan ekonomi secara signifikan untuk Provinsi ini," pungkasnya. (arj/yit)