PALANGKA RAYA - Salah satu program Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah (Kalteng) adalah Kalteng Terang. Namun, sampai saat ini tidak semua masyarakat menikmati listrik. Pasalnya, masih ada sekitar 250 desa di Kalteng belum teraliri listrik.
"Dalam kesempatan ini mari bersama kita bangun Kalteng melalui peningkatan rasio elektrifikasi agar masyarakat Kalteng bisa merasakan apa yang masyarakat kota rasakan. Kita ingin program Kalteng tarang dapat berjalan dengan baik dan 2021 masyarakat Kalteng secara keseluruhan dapat merasakan listrik," kata Gubernur Kalteng, Sugianto Sabran.
Pada tahun 2017, rasio elektrifikasi Kalteng hanya mencapai 75,89 persen dengan jumlah 496.782 rumah tangga yang memakai listrik. "Mari kita semua berkerja secara maksimal agar program Kalteng terang pada tahun 2021 mencapai 100 persen," tegasnya.
Sugianto menyampaikan 100 persen yang dimaksud tidak hanya desanya saja bisa menikmati listrik. Namun benar-benar seluruh lapisan masyarakat dapat menikmati siang dan malam.
"Kita ingin target tercapai dengan tepat dan cepat. Karena listrik merupakan salah satu kebutuhan yang urgent bagi masyarakt," tukasnya.
Gubernur mengatakan, peningkatan rasio elektrifikasi di Kalteng saat ini terkendala tiga hal. Adapun tiga hal tersebut ialah faktor geografis dan kepadatan penduduk yang tidak merata. Kedua perlu dukungan pemerintah pusat terhadap penyediaan anggaran pengembangan dan pemanfaatn energi baru di Kalteng. Dan ketiga masih terbatasnya anggaran dan sumber daya manusia untuk membangun distribusi di Kalteng.
"Kita berharap tiga persoalan ini dapat diatasi, sehingga pemenuhan kebutuhan listrik di Kalteng mencukupi dan tidak ada lagi pemadaman. Saat ini kita masih bergantung Kalsel, sehingga saat ada persoalan listrik, daerah kita juga terkena dampak," tandasnya. (arj/fm)