SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

PALANGKA

Rabu, 02 Mei 2018 15:40
IDIHHH NGERRIII!!! Air Meluap, Warga Mengaku Lihat Buaya

Di Kawasan Petuk Ketimpun

DIDUGA ADA BUAYA: Ketua RT 03 Kelurahan Petuk Ketimpun Kilometer 10 Jalan Tjilik Riwut, Zainudin U. S Udang menunjukan lokasi tak jauh dari bangunan sarang walet terkait kemunculan buaya, Senin (30/4).(DODI/RADAR PALANGKA)

PALANGKA RAYA – Luapan air Sungai Kahayan kiriman dari Kabupaten Gunung Mas (Gumas) dan Katingan hingga menggenangi sebagian wilayah Kota Palangka Raya, ternyata menjadi teror tersendiri bagi masyarakat Kelurahan Petuk Ketimpun. Tidak hanya akses darat terputus tetapi dikabarkan seekor buaya sapit muncul di kawasan tersebut, tak jauh dari bangunan sarang burung walet milik warga.

Kemunculan hewan air ganas itu dilihat oleh beberapa warga, Senin (30/4) sore dan siang hari, sehingga warga pun jadi gelisah. Terlebih saat ini debit air semakin meninggi dan belum ada tanda-tanda menyurut. Walaupun hingga saat ini tidak ada informasi bahwa ada masyarakat diserang buaya tersebut.

Ditemui Radar Palangka, Selasa (1/5), Ketua RT 03 Kelurahan Petuk Ketimpun Kilometer 10 Jalan Tjilik Riwut, Zainudin U. S Udang tidak menampik adanya laporan masyarakat tentang kemunculan buaya jenis sapit, hingga membuat warga ketakutan dan semakin waspada.

"Kita dapat informasi kemunculan buaya kemarin sore (Senin, 30/4). Buaya moncongnya panjang dan besarnya seperti orang dewasa. Katanya ada yang melihat buaya jenis sapit informasinya dari Sei Ahas. Tetapi saya baru dapat kabar dan mendapatkan kebenaran atas informasi itu. Baik siapa yang pertama melihat, hanya dikabarkan tak jauh dari bangunan walet milik warga setempat,” ujarnya.

Zainudin menerangkan sebelumnya kalau memang air meluap sering memang warga melihat buaya. Namun selama ini tidak pernah mendengar buaya tersebut menyerang warga.

”Menurut informasi warga cuma satu ekor. Besar buaya kaya orang dewasa. Apalagi di sini dekat Danau Rangas, kalau dengar kata orang tua dulu memang sering muncul buaya,” tuturnya sambil menunjukkan lokasi yang dikabarkan ada kemunculan buaya.

Zainudin berharap benar atau tidaknya hal itu, diharapkan masyarakat terus waspada dan ektra hati-hati. Jangan sampai menjadi korban, terlebih kondisi saat ini di kawasan Petuk Ketimpun akses darat terputus dan hanya bisa dilalui menggunakan kelotok untuk menuju Petuk Ketimpun Bawah.

“Masalah itu ada atau tidak ada tetap kami minta warga waspada dan berhati-hati,” pungkasnya.    

Sementara itu, Ketua RT 01, Iyul menyampaikan informasi adanya kemunculan buaya di sekitar wilayah Petuk Ketimpun, kemungkinan besar belum akurat. Hanya saja kemungkinan warga yang melihat sosok hewan melata itu adalah hewan Biawak, bukan buaya. Karena keduanya hewan itu nyaris serupa ketika berada di dalam air.

“Bukan buaya itu mungkin biawak, karena mirip. Jujur  saya sudah umur 50 tahun tidak pernah lihat buaya, tetapi kalau biawak memang di Petuk Ketimpun Banyak dan memang air tempat habitatnya. Dengar-dengar iya. Tapi saya kurang yakin. Seumur-umur saya tidak pernah lihat buaya di sini," pungkasnya.

Pantauan Radar Palangka, akses memang terputus melalui darat. Untuk masuk ke dalam area pemukiman warga menggunakan kelotok sedangkan kendaraan roda dua dan empat diparkir di pinggir jalan. Kedalaman pun mencapai lutut orang dewasa. Bahkan banyak rumah yang sudah tergenang air akibat luapaan Sungai Kahayan tersebut. (daq/vin)

 

 


BACA JUGA

Selasa, 08 September 2015 21:50

Ratusan PNS Masih Mangkir, Laporkan Harta Kekayaan

<p>SAMPIT &ndash; Sebanyak 240 Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau Aparatur Sipil Negara di lingkup…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers