PANGKALAN BUN - Pelarangan pembakaran lahan yang ditetapkan pemerintah tampaknya belum sepenuhnya dipatuhi warga. Buktinya meski ancaman sanksi sudah dibuat, tetap saja masih ada oknum warga yang diduga melakukan pembakaran lahan, menjelang musim kemarau saat ini.
Seperti yang terjadi di kawasan jalan Biduri Bulan, Desa Batu Belaman Kecamatan Kumai, lahan dengan luas sekitar satu hektare diduga sengaja dibakar oleh oknum warga yang tidak bertanggung jawab, Rabu (16/5) petang. Kuat dugaan pembakaran itu berhubungan dengan pembersihan lahan untuk pertanian atau pun perkebunan.
Kasi pencegahan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kobar, Pahrul Laji mengungkapkan, dari laporan masyarakat dan ditindaklanjut cek lokasi didapati api sudah menyebar dan membakar lahan serta semak belukar. Tak hanya itu api juga menjalar menghanguskan kebun sawit masyarakat di sekitarnya.
”Api sudah membesar saat kita datang, dan sudah membakar semak belukar serta juga kebun sawit warga,” ujarnya, Kamis (17/5).
Kobaran api baru dapat dijinakkan setelah hampir satu jam pihaknya melakukan pemadaman dengan peralatan pemadam portable dan pemadaman manual, dibantu oleh masyarakat sekitar. Menurut Pahrul, saat ini penyelidikan kebakaran lahan masih dilakukan. Pihaknya menelusuri siapa pemilik lahan dan penyebab dugaan pembakaran lahan tersebut.
“Saat itu kita tidak menemukan pemilik lahan, kita masih mengusut penyebab kebakaran lahan ini,”tegasnya.
Catatan Radar Pangkalan Bun, selama bulan Mei ini sudah terjadi dua kali kebarakan lahan. Kebakaran pertama terjadi pada Senin (7/5) lalu. Saat itu lahan di kawasan keluarahan Raja Seberang, Kecamatan Arut Selatan, dengan luas sekitar satu hektare diduga sengaja dibakar oleh oknum warga yang tidak bertanggung jawab. Kuat dugaan pembakaran itu berhubungan dengan pembersihan lahan untuk pertanian ataupun perkebunan. Saat itu petugas dari BPBD Kobar, Manggala Agni, TNI dan Polri hanya menemukan bekas-bekas kebakaran berupa abu dan arang hasil pembakaran untuk pembukaan lahan. (sla/gus)