SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Rabu, 30 Mei 2018 17:04
Pemuda Bertato Tewas Gantung Diri
GANTUNG DIRI: Warga Desa Rantau Asem, Kecamatan Katingan Tengah, saat mengevakuasi jasad Adarma Panji (25) yang tewas gantung diri di atas pohon setinggi 12 meter, Selasa (29/5).(POLRES KATINGAN FOR RADAR SAMPIT)

KASONGAN – Entah apa yang ada di benak Adarma Panji (25). Pemuda bertato asal Desa Rantau Asem, Kecamatan Katingan Tengah ini nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri. Kejadian tersebut baru diketahui Selasa (29/5) oleh pihak keluarga di sebuah hutan belakang desa setempat.

Kapolsek Katingan Tengah Ipda Adhy Heryanto menjelaskan, peristiwa itu awalnya diketahui dari unggahan warganet yang mengabarkan telah menemukan seorang pemuda yang tewas gantung diri di atas pohon setinggi 12 meter. Tidak ingin kecolongan, dia lantas memerintahkan anggotanya membuktikan informasi tersebut.

”Sekitar pukul 12.30 WIB kami menemukan unggahan Facebook milik akun Hadi Kristian Sigit yang juga warga Desa Rantau Asem. Dalam postingan itu, dia menjelaskan telah menemukan seorang pemuda yang gantung diri di sekitar hutan belakang RT 002 desa setempat. Setelah dicek, ternyata memang benar," ungkapnya, Selasa (29/5).

Pada Senin (28/5), korban diketahui sempat membantu orang tuanya bekerja di ladang yang dikelola keluarganya. Sekitar pukul 11.00 WIB, korban pamit keluar rumah dan sampai sore hari tidak kunjung pulang ke rumah.

Merasa ada yang tidak beres, saudara ipar korban Andrianto memutuskan mencari keberadaan korban di sekitar Desa Rantau Asem, namun upaya tersebut tidak membuahkan hasil.

”Selasa (29/5) sekitar pukul 10.00 WIB ipar korban dibantu tiga warga desa lainnya kembali melakukan pencarian. Tragis, satu jam berselang mereka dikejutkan penemuan sesosok pemuda yang tewas tergantung di hutan belakang desa. Setelah dicermati lebih dekat, ternyata korban merupakan Adarma Panji yang dicari-cari selama ini.

”Leher korban terjerat tali tambang dan tergantung di atas pohon setinggi 12 meter. Jasad pertama kali ditemukan warga bernama Ruwiwi, dia lantas mengabarkan temuan itu kepada Andrianto, Sri Kandi, dan Bono. Melihat kejadian itu mereka memutuskan untuk menurunkan jasad korban, ternyata kondisinya sudah tidak lagi bernyawa," ujarnya.

Berdasarkan keterangan pihak keluarga, sebelum peristiwa tragis tersebut, korban diketahui tidak sedang berseteru maupun mempunyai permasalahan asmara dengan siapa pun. Pihak keluarga sepenuhnya menerima dan mengikhlaskan kematian korban, sehingga menolak untuk dilakukan visum maupun outopsi.

”Pernyataan untuk tidak melaporkan dan mengautopsi jasad korban itu dibuat tertulis dan ditandatangani langsung ayah korban disaksikan pihak keluarga," pungkasnya. (agg/ign)


BACA JUGA

Rabu, 09 September 2015 22:17

Dishub Diminta Tambah Traffic Light

<p><strong>PALANGKA RAYA</strong> &ndash; DPRD Kota Palangka Raya menilai sejauh…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers