SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Selasa, 05 Juni 2018 11:24
STKIP Pernah Disusupi Paham Radikal
DEKLARASI ANTIRADIKALISME: Mahasiswa STKIP Muhammadiyah Sampit membaca naskah deklarasi antiradikalisme sebagai komitmen mahasiswa menolak paham radikal, Minggu (3/6).

SAMPIT - Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Muhammadiyah Sampit pernah disusupi paham radikal (radikalisme) oleh kalangan dari luar kampus. Sejumlah mahasiswa sempat terpengaruh karena para penyusup itu masuk dengan cara menggelar kegiatan dakwah Islam. 

"Ada yang sempat terpapar (paham radikal). Untung langsung dapat kita hentikan," ungkap Pembina Al-Islam Kemuhammadiyahan (AIK) STKIP Muhammadiyah Sampit Alivermana Wiguna kepada sejumlah wartawan usai kegiatan Ramadan On Kampus di Aula STKIP Muhammadiyah Sampit, Minggu (3/6).

Menurut Alivermana Wiguna, peristiwa itu terjadi beberapa tahun lalu. Penyebar paham radikal itu masuk melalui lembaga dakwah kampus (LDK). Mereka menggelar semacam kegiatan pengajian di Masjid Al Mukhlisin, yang berada di lingkungan kampus. Strateginya, orang-orang tak dikenal itu memanfaatkan waktu senggang mahasiswa, yakni di saat sebelum kuliah dimulai.

"Setelah kami tahu, kami larang mereka. Dan beberapa pengikutnya kita keluarkan," tegas Alivermana. 

Dari pengalaman tersebut, saat ini pihak kampus lebih waspada dan berhati-hati. Berbagai upaya pencegahan masuknya kembali paham radikal kepada mahasiswa, terus dilakukan. 

Pada Minggu (3/6) lalu, STKIP Muhammadiyah Sampit menggelar sosialisasi dan pencegahan paham radikal untuk ratusan mahasiswa yang kuliah di sana. Kegiatan tersebut dikemas dalam acara Ramadan On Campus (ROC), dengan menghadirkan pemateri dari kepolisian, TNI dan BIN. 

"Kegiatan ini sebagai upaya pencegahan radikalisme di kalangan mahasiswa di kampus. Kita ingin masa-masa pencarian jati diri ini jangan sampai terbujuk oleh paham-paham radikal. Kita ingin membentengi dan melindungi mahasiswa kita beserta keluarganya agar jangan sampai terpapar," tutur Alivermana. 

Pada kegiatan tersebut, mahasiswa juga mendeklarasikan anti radikalisme. Empat point isi deklarasi dibaca bersama-sama sebagai bentuk penolakan terhadap radikalisme, khususnya di kalangan STKIP Muhammadiyah Sampit. 

"Saya juga ikut mengajak teman-teman agar waspada, berhati-hati, dan selektif dalam bergaul di berbagai kegiatan, baik kegiatan pengajian maupun lainnya, baik di dalam maupun di luar kampus," kata Rahmat Jimi, Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STKIP Muhammadiyah Sampit. 

Dia menuturkan, saat ini dipastikan tidak ada lagi mahasiswa yang mengikuti paham radikal. Setiap kegiatan kemahasiswaan selalu dikoordinasikan dengan dosen dan atau pembina AIK di kampus. (rm-90/yit)


BACA JUGA

Rabu, 09 September 2015 22:17

Dishub Diminta Tambah Traffic Light

<p><strong>PALANGKA RAYA</strong> &ndash; DPRD Kota Palangka Raya menilai sejauh…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers