PANGKALAN BUN – Berita bohong dan fitnah terus berseliweran dimana-mana. Untuk memerangi hoax maka perlu peran serta seluruh komponen supaya kekondusifan daerah dan Negara pada umumnya bisa terus terjaga.
Kerabat Kesultanan Kutaringin juga menolak adanya informasi bohong serta isu SARA. Penolakan dan kecaman itu dideklarasikan di Istana Kuning pekan lalu.
Pangeran Muasjidinsyah menegaskan, kerabat kesultanan menolak hoax dan isu pecah belah. Selain itu pihaknya juga mendukung adanya pilkada damai yang akan digelar serentak di Provinsi Kalteng.
”Kita dukung Polri untuk menindak para penyebar hoax yang dapat merugikan banyak pihak,” tegas Pangeran.
Semenjak teknologi mendunia, informasi memang jadi terasa lebih mudah dan cepat diperoleh. Hanya dengan bermodal gadget dan koneksi internet, bisa mengonsumsi informasi dari belahan dunia manapun. Maka dari itu agar masyarakat pandai menggunakan media sosial supaya tidak mudah terprovokasi. Keberadaan media siber sangat penting dewasa ini. Saat ini, dunia bisa berubah bukan karena jenderal tetapi anak muda yang bisa memperoleh informasi dan mampu menyampaikan informasi kepada publik lewat media siber. Bakan penggunaan gadget yang tinggi di Indonesia, membuat masyarakat Indonesia mudah terpengaruh lewat konten-konten di media siber. Untuk itu, agar mewaspadai berita-berita hoax karena rentan menimbulkan perkelahian.
Pernyataan ini bukan mengada-ada karena sudah banyak contoh kerusuhan yang terjadi di berbagai daerah Indonesia yang dipicu hoax.
Selain menegaskan penolakannya terhadap hoax, Pangeran juga berharap masyarakat saling menjaga dan toleransi sesuai seruan raja dari Kutaringin yang dulu pernah bertahta. Siapa pun boleh tinggal di Bumi Marunting Batu Aji ini, tetapi harus menjaga dan menjunjung tinggi kesopansantunan serta menerapkan falsafah dimana bumi dipijak di situ langit dijunjung.
”Alhamdulillah hingga saat ini Kabupaten Kobar aman dari segala bentuk masalah yang menimbulkan perpecahan,” terangnya. (sam/yit)