PANGKALAN BUN - Giliran Himpunan Mahasiswa Islam Indonesia (HMI) Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) yang juga bersuara menolak hoax dan isu SARA. Mereka bersepakat bahwa hoax atau berita palsu akan menimbulkan perpecahan dan menimbulkan konflik di tengah-tengah masyarakat.
Sebagai kalangan intelektual, HMI akan menjadi pelopor memerangi hoax atau berita bohong. Selain itu isu SARA juga sering kali dihembuskan, sebagai upaya memecah belah persatuan dan kesatuan.
”Mari kita bersama-sama memerangi hoax, karena jelas itu merusak kekondusifan daerah,” tegas Al Taufik selaku Ketua HMI Kobar, saat deklarasi bersama masyarakat, untuk menyuarakan anti hoax dan mendukung pilkada damai di Kalteng. Aksi atau deklarasi ini dilaksanakan di simpang empat Kelurahan Baru beberapa hari lalu.
Menurut Taufik, pihaknya akan siap menjadi pelopor memerangi hoax di Kabupaten Kobar. Hal itu mengingat beberapa kejadian konflik di beberapa penjuru Indonesia sudah banyak contoh yang diakibatkan dari isu SARA dan hoax. Makin majunya perkembangan teknologi memudahkan kelompok-kelompok tertentu untuk memecah belah anak bangsa, melalui berita bohong alias hoax.
Selain itu pihaknya juga mendukung POLRI dalam menindak tegas para pelaku penyebar hoax, sehingga apa yang dicita-citakan seluruh masyarakat untuk hidup damai dan saling toleransi antara satu dengan yang lain bisa terwujud.
”Mari kita bersama-sama memproteksi diri dan pandai menggunakan media sosial. Hal ituk karena media sosial adalah sarangnya berita hoax. Banyak akun-akun yang sifatnya provokatif menyudutkan pihak-pihak tertentu, sehingga tidak terukur. Maka dari itu kita harus menjaga diri kita sendiri, dari tidak mudah percaya ketika membaca sebuah berita,”imbuh Al Taufiq. (sam/gus)