PANGKALAN BUN – Festival Babukung 2018 untuk pariwisata berkelanjutan dan berkeadilan,akan terus digelar. Hal itu dibahas dalam diskusi yang difasilitasi oleh lamankita.id, tour operator pariwisata, stake holder, NGO dan awak media, di salah satu Cafe Pangkalan Bun, Jumat (8/6) kemarin.
Kepala Dinas Pariwisata Lamandau, Frans Evendi menyampaikan, Festival Babukung dilaksanakan untuk mewujudkan gotong royong, pada tahun 2014 tercatat dalam museum MURI. Karena nama Babukung dan Lamandau menjadi kental dan akan dijadikan agenda tahunan.
“Selain itu kegiatan ini juga para penari dari berbagai penjuru daerah di wilayah Kabupaten Lamandau hadir dan menjadi ajang silaturahmi,” ujarnya, Jumat (8/6) dalam diskusi.
Frans menerangkan, tujuan Festival Babukung untuk meningkatkan rasa cinta masyarakat Lamandau akan seni budaya leluhur. Selain itu menjadikan tarian Babukung sebagai ikon budaya Kabupaten Lamandau, memperkenalkan Kabupaten Lamandau kepada dunia luar sebagai tujuan wisata yang berdaya saing dan menciptakan jejaring kerja dalam rangka percepatan pembangunan kepariwisataan Kabupaten Lamandau.
“Dengan adanya FGD ini bisa berdiskusi terkait pengembangan ke depan berkaitan dengan promosi yang lebih baik dari masukan teman-teman,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua Association of Indonesian Travel Agencies (ASITA) Kotawaringin Barat Thomas Sari Wuwur menyampaikan, Festival Babukung tidak hanya menyuguhkan tarian saja, namun juga harus disiapkan dengan suguhan lainnya seperti atraksi lainnya, cinderamata khas Lamandau yang membuat wisatawan tertarik untuk datang ke sana.
“Selain itu juga didukung dengan infrastruktur, adanya hotel, restoran dan suguhan lainnya,” tukasnya.
Travel Agen, Datson juga mengatakan, Festival Babukung sangat berbeda dan unik, karena tarian topeng ini hanya ada dua di dunia, di Afrika dan di Lamandau. Setelah event tersebut juga ada arum jeram atau adventure rata-rata tamu Jerman, Inggris dan Amerika yang sangat menyukai.
“Lokal saja dari Jakarta dan dari mana pasti akan kesulitan di penginapan, saran saya karena waktu sangat mendesak 17 Juli 2018, ada desain home stay dibuat bagus untuk layak ditempati, karena ada beberapa agen travel besar menanyakan hal ini,” pungkasnya. (jok/gus)