SAMPIT – PT Dharma Lautan Utama (DLU) Cabang Sampit menegaskan, tak ada kericuhan yang terjadi di dalam KM Kirana III yang berangkat dari Sampit dengan tujuan Surabaya Sabtu (9/6) lalu. Hal itu sehubungan dengan pemberitaan yang beredar bahwa KM Kirana III mengalami keterlambatan sandar di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.
Manajer PT DLU Sampit Hendrik Sugiharto mengatakan, kapal KM Kirana III tidak terlambat tiba di dermaga tujuan. Sebab, kapal telah berada di pelabuhan tepat waktu, yakni pukul 11.00 WIB seperti yang dijanjikan.
”Karena menunggu giliran, makanya kapal belum bisa sandar. Jadi, saya garisbawahi, tak ada keterlambatan kapal. Hanya, menunggu giliran,” ujarnya ketika ditemui Radar Sampit di kantornya, Rabu (13/6).
Hendrik juga menegaskan tak ada kericuhan yang terjadi di dalam kapal. Sebab, para penumpang hanya protes lantaran tidak sabar untuk segera turun.
Dia keberatan dengan pemberitaan yang menyebutkan ada kericuhan. Menurutnya, hal itu memperlihatkan bahwa petugas di kapal tak mampu menangani situasi. Padahal, kapal sandar dengan selamat dan penumpang turun dengan aman. Menurut Hendrik, petugas kapal dan nakhoda juga sudah menjelaskan kepada penumpang agar bersabar. Pemberitahuan juga telah dilakukan untuk memberi pengertian. Namun, kata dia, lantaran penumpang tak sabar. Hal itulah yang kemudian menyebabkan penumpang protes. Padahal, segala upaya penjelasan telah dilakukan.
”Kalau ricuh, tidak ada. Sebab petugas sudah melakukan penjelasan kepada para penumpang, bahwa kapal menunggu giliran bersandar. Kapal juga tak mungkin menyerobot. Soal sandar itu sudah jadi tanggung jawab pihak pelabuhan sana (Surabaya, Red),” jelasnya.
Selain itu, lanjut dia, PT DLU juga telah melakukan seluruh kewajiban pada para penumpang kapal. Termasuk memberikan jatah makanan. Hendrik menegaskan, jatah makanan telah dibagi rata. Namun, ujar dia, lantaran penumpang terlanjur emosi, akibatnya makanan tak dapat diterima dengan baik oleh para penumpang.
Pihaknya juga menyesalkan pemberitaan yang beredar, yang mengolah isu tanpa tahu kejadian sebenarnya di lapangan. Oleh sebab itu, Hendrik berharap kejadian serupa tak terulang lagi. Dia juga mengimbau agar masyarakat lebih bijak dalam menilai situasi.
“Intinya, tak ada kericuhan. Makanan juga dibagikan. Kapal tak pernah terlambat tiba di tempat tujuan. Oleh karena itu, saya harap ini jadi perhatian kepada semua masyarakat,” tegasnya.
Sebagai informasi, kabar mengenai situasi di kapal itu diterima Radar Sampit dari sejumlah penumpang. Mereka menghubungi Radar Sampit Sabtu (9/6) malam, sehari setelah kapal yang mengangkut sekitar seribu penumpang itu berangkat dari Pelabuhan Sampit pada Jumat (8/6). Akibat pemberitaan itu, PT DLU merasa dirugikan karena dinilai tak bisa menangani penumpang dengan baik. Mereka meminta klarifikasi agar masalah tersebut jelas dan sesuai fakta di lapangan. (ron/ign)