PANGKALAN BUN – Untuk memastikan ketersediaan daging sapi layak konsumsi di pasaran, Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat mengoperasikan rumah potong hewan (RPH) terstandard jelang Lebaran tahun ini.
Meski bagian akhir pembangunan RPH belum sepenuhnya rampung, pengoperasian secara terbatas RPH ini sangat diperlukan. Pasalnya, selain proses penyembelihan yang cepat, juga dipastikan telah memenuhi standard kesehatan dan kebersihan daging yang akan didistribusikan ke seluruh wilayah Kobar.
Bupati Kobar Hj Nurhidayah mengatakan, pengoperasian RPH Rumeninsia akan memberikan jaminan kepastian higienitas daging yang akan dijual di pasaran.
”Kebutuhan daging saat Lebaran diprediksi akan meningkat. Di sisi lain, kami ingin daging yang terdistribusi di pasaran sudah terjamin kebersihannya," katanya, usai sidak ke lokasi RPH modern di jalan Ahmad Yani dan RPH konvensional di Jalan Rambutan, Rabu (13/6).
Selain itu, dengan RPH modern terstandard, juga ada jaminan bahwa daging yang dihasilkan adalah halal karena dipastikan pemotongannya tetap menggunakan tuntunan agama Islam.
”Masyarakat Kobar tak perlu khawatir dengan masalah kehalalan produk dari RPH pemerintah. Kami pastikan kebersihan dan kehalalannya," tegasnya.
RPH modern Rumeninsia dibangun menggunakan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN). Sejak beroperasi, telah melakukan pemotongan sekitar 200 ekor sapi. Keberadaan RPH modern itu nantinya akan dimaksimalkan untuk menjual daging sapi berkualitas dari Kobar ke seluruh Kalimantan, bahkan hingga Jawa.
”Sementara ini produk yang dihasilkan RPH modern itu masih daging segar. Kalau proses pembangunannya sudah rampung, akan mampu menghasilkan produk daging beku. Ini nanti yang dapat kami pasarkan ke mana saja. Tidak hanya lokal Kalteng, namun bisa nasional," ujar Nurhidayah. (sla/ign)