PANGKALAN BUN- Beberapa hari menjelang lebaran Idul Fitri 1439 Hijriah, hingga 2 hari pasca lebaran, kenaikan harga pangan di Kotawaringin Barat (Kobar) didominasi oleh harga daging ayam. Seperti sampai dengan Minggu (17/6) kemarin, harga daging ayam potong melambung naik sampai dilevel Rp 65 ribu per kilogram. Dari pantauan koran ini, harga tersebut naik sekitar 50 persen dari sebelum Idul Fitri.
Salah satu warga Pangkalan Bun, Ridwan menuturkan, harga ayam potong yang biasanya dibeli dengan harga Rp 40 ribu per kilogram, kini melambung tinggi Rp 65 ribu per kilogramnya. Kenaikan ini melonjak drastis pada, hari Minggu (17/6) di sejumlah pasar tradisional.
”Naiknya drastis di hari raya ke tiga ini sampai Rp 65 ribu perkilogramnya,”ucapnya, kemarin.
Sementara itu, salah satu pedagang ayam potong di pasar Indra Sari, Imah mengatakan, kenaikan ayam potong ini mulai dirasakan pada hari Minggu (17/6), dan hampir di semua pedagang mengalami kenaikan. Namun demikian, dirinya mengaku tidak mengetahui apa penyebab kenaikan salah satu bahan makanan yang paling dicari tersebut.
”Mungki karena lumayan banyak permintaan, karena belum sampai setengah hari, stok daging ayam sudah habis,” ungkapnya.
Terpisah, Kepala Bidang SDM pada Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kobar M. Rubiansyah menyatakan, selama ini pasokan ayam potong di sejumlah pasar terbilang cukup. Menurutnya permintaan daging ayam potong mencapai 150 ribu ekor per minggunya. Dikatakannya pula, untuk harga ayam di kandang mulai dari harga Rp 24 ribu hingga Rp 27 ribu per kilogram.
Tentunya masih sangat mencukupi kebutuhan untuk Kabupaten Kobar dan sekitarnya,” cetus Rubiansyah. Kendati demikian, dirinya juga tidak bisa menjelaskan rinci, apa penyebab utama melambungnya harga ayam potong, dari sebelum lebaran hingga pasca lebaran. (jok/gus)