MUARA TEWEH – Seperti tahun-tahun sebelumnya, pascalebaran Idul Fitri sejumlah tempat-tempat objek wisata di wilayah Kabupaten Barito Utara (Batara) banyak diserbu oleh masyarakat untuk berpiknik. Salah satu objek wisata yang menjadi pilihan warga adalah Dam di Desa Terinsing. Danau di tempat objek wisata ini cukup indah, serta banyak juga pepohonan rindang yang ada di lokasi.
Namun pengelolaan tempat objek wisata tersebut tahun ini dikeluhkan oleh banyak masyarakat. Pasalnya tidak terlihat adanya petugas yang mengatur jalur arus trasportasi keluar dan masuk tempat objek wisata, sehingga mengakibatkan kemacetan yang panjang di dalam areal lokasi tempat wisata itu. Untuk keluar dan masuk tempat wisata yang berjarak kurang lebih 1 KM saja dari gerbang masuk saja, memerlukan waktu kurang lebih 1 jam.
“Tidak ada petugas yang mengatur keluar dan masuk kendaraan di tempat wisata Dam Desa Terinsing ini, harusnya pemerintah daerah bisa menempatkan petugas untuk mengaturnya,” ujar salah seorang warga Kota Muara Teweh bernama Jalil, Sabtu (16/6).
Disampaikannya, karena semerawutnya kendaraan yang keluar dan masuk tempat objek wisata, sempat nyaris terjadi keributan atau perkelahian antara sesama pengunjung. Oleh sebab itu warga mengharapkan agar hal ini menjadi perhatian dari Pemkab Batara melalui dinas terkait, agar menjadikan hal ini sebagai bahan untuk evaluasi, sehingga di waktu yang akan datang tidak sampai terjadi hal yang serupa.
Selain itu juga, para pengunjung tempat wisata ini juga mengeluhkan mengenai persoalan lahan parkir. Khususnya bagi para pengguna kendaraan roda empat, mengaku sulit untuk memarkir kendaraan yang dibawanya, sebab Pemkab Batara tidak menyediakan lahan parkir yang memadai di lokasi tersebut.
“Kita juga kesulitan dalam mencari tempat untuk parkir kendaraan. Jadi agar Pemkab Batara juga bisa memperhatikan hal ini,” tandasnya. (viv/vin)