SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

PALANGKA

Kamis, 21 Juni 2018 18:09
Kasihan! Kebakaran Pasar Besar, Pasutri Ini Hanya Bisa Selamatkan Dua KTP

Polisi Pastikan 34 Barak, 16 Kios, dan 26 Lapak Terbakar

MASIH DISELIDIKI: Bekas kebakaran di pasar tradisional Tampung Untung Kompleks Pasar Besar hingga menghanguskan dan meluluhlantakkan kios dan lapak pedagang. Insert: Busiah memperlihatkan dua KTP yang berhasil diselamatkannya.(DODI/RADAR PALANGKA)

PALANGKA RAYA – Insiden kebakaran Pasar tradisional Tampung Untung Kompleks Pasar Besar hingga menghanguskan dan meluluh lantakan kios dan lapak pedagang, Selasa (19/6).

Kapolres Palangka Raya AKBP Timbul RK Siregar mengatakan masih melakukan penyelidikan dan pendalaman terkait penyabab pasti kebakaran. Pihaknya juga dilokasi kebakaran sudah memasang garis polisi agar TKP tidak rusak dan mempermudah olah tempat kejadian perkara (TKP). Selain itu Kamis (21/6) tim Labfor Forensik Mabes Polri akan melakukan olah TKP.

Data terakhir jumlah bangunan yang hangus terbakar barak 34 unit, kios 16 unit, lapak jualan 26 unit dan 50 pedagang kehilangan jualannya serta 40 kepala keluarga terpaksa mengungsi. Dengan total kerugian ditaksir mencapai hampir satu miliar.

“Tidak ada korban jiwa dan kerugian lumayan gede, namun semua masih kita teliti lebih lanjut, ini TKP masih status qou dan tidak boleh ada yang memasukinya sebelum tim forensic melakukan olah TKP,” ucapnya, Rabu (20/6).

Ia menyebut, sejauh ini masih dalam penyelidikan kepolisian. Walau menduga kuat kobaran api timbul akibat korsleting listrik, namun aparat hukum tetap mendatangkan tim labfor forensik Mabes Polri untuk meneliti lebih pasti penyebab kebakaran.

Keterangan para saksi, memang api berasal dari korsleting listrik dari atas gudang kelapa milik H Aspan, kemudian merambat ke seluruh bangunan pasar.

Timbul menambahkan berdasarkan pemantauan para korban sementara waktu diinapkan di lokasi gereja. Ia pun berharap pemerintah segera membantu kepada korban, terlebih sekitar 40 kepala keluarga kehilangan tempat tinggal akibat kebakaran tersebut.

”Semoga setelah olah TKP dari Mabes, pemerintah segera bisa membangun dan memberikan bantuan bagi para korban,” ucapnya.

Sementara itu kisah sedih disampaikan pasangan suami istri, Ru dan Busiah. Tidak ada harta benda yang bisa diselamatkan, motor, benda berharga perhiasan, barang jualan semuanya habis terbakar. Mereka hanya bisa berhasil menyelamatkan dua buah Kartu tanda Penduduk (KTP).

”Saya sedang berjualan di depan pasar, sedangkan barak di dalam. Nah api itu dari kios nomor tiga langsung berkobar dan tidak bisa lagi menyelamatkan harta benda hanya dua KTP saja,” ujar Busiah terlihat sedih ketika dibincangi Radar Palangka.

Busiah meyakini api memang berasal dari korsleting listrik dari bagian atap hingga langsung menyebar dan tidak lama api membesar dan membakar seluruh bangunan.

“Tidak ada kompor dan memang api dari atap, saya liat sendiri bersama suami pas kebetulan tak jauh dari lokasi. Padahal banyak dagangan yang terbakar tetapi tidak bisa diselamatkan,” katanya.

 

Wanita kelahiran Bangkalan ini menyebutkan tidak ada barang yang bisa diselamatkan karena seluruh korban sedang berjaualan dan pai cepat berkobar, sehingga memilih menyelamatkan diri walaupun sempat masuh tetapi hanya bisa menyelamatkan dua buah KTP.”Yang masuk itu suami saya, bisa mengambil dua KTP saja lainnya habis terbakar dan tanpa sisa,” terangnya.

Busiah menambahkan hingga saat ini belum ada bantuan dari pemerintah yang diterimanya. Walaupun melalui ketua RT setempat sudah dilakukan pendataan.

”Belum ada bantuan, padahal kami berharap segera dapat apalagi bingung mau tidur di mana, karena malam tadi kami berdua hanya tidur di emperan toko seberang lokasi kebakaran. Jadi kami mohon segera diperhatikan,” pungkasnya.

Pantauan Radar Palangka,di  lokasi kebakaran terlihat ada garis polisi. Beberapa personil Polri bersenjata lengkap dan laras panjang terlihat berjaga-jaga. Nampak pula tim identifitasi Polda Kalteng dan Polres Palangka Raya melakukan pra rekonstruksi dan olah TKP. Terlihat pula salah satu calon wali kota mendatangi lokasi kebakaran dan memberikan semangat bagi para korban.

Diinformasikan Kamis (21/6), beberapa personil Forensik Mabes Polri Cabang Surabaya akan melakukan olah TKP kejadian. Di sekitar TKP para korban tetap beraktivitas berjualan walaupun ala kadarnya untuk menyambung hidup. Kini kasus tersebut masih dalam penanganan kepolisian.

Diberitakan sebelumnya amukan si jago merah (baca kebakaran) kembali melanda di wilayah Kota Palangka Raya. Kali ini terjadi di pasar Tampung Untung Kompleks Pasar Besar, Selasa (18/6) sekitar pukul 15.30 WIB.

Diduga peristiwa terjadi akibat korsleting listrik dari salah satu gudang dan tempat penjual kelapa parut di kompleks pasar tersebut. Dari keterangan para saksi bahwa api berasal dari toko/lapak nomor tiga diduga berasal dari hubungan pendek arus listrik, karena tidak ada ledakan sebelum kobaran api membesar.

Polisi belum memastikan penyebab utama namun  menduga kejadian karena arus pendek dan menimbulkan percikan api hingga membakar seluruh bangunan. Beruntung kesigapan ratusan petugas pemadam kebakaran berhasil menjinakan amukan api sekitar empat puluh menit. Dan mampu mengantisipasi rembetan api ke bangunan lainnnya. Termasuk Gereja Imanuel yang bersebelahan dari TKP. (daq/vin)

 

 


BACA JUGA

Selasa, 08 September 2015 21:50

Ratusan PNS Masih Mangkir, Laporkan Harta Kekayaan

<p>SAMPIT &ndash; Sebanyak 240 Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau Aparatur Sipil Negara di lingkup…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers