SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

PANGKALANBUN

Jumat, 29 Juni 2018 15:31
Huft Payah!!! Masih Banyak Percaya Ritual Gaib Pesugihan
ILUSTRASI.(NET)

PANGKALAN LADA- Aksi tipu-tipu dukun palsu di Desa Kadipi Atas Kecamatan Pangkalan Lada seolah mengungkap tabir bahwa kepercayaan akan mendapat kekayaan (pesugihan) dari ritual gaib masih terjadi di sebagian masyarakat. Terutama bagi mereka yang ingin mendapatkan kekayaan secara instan. Namun di sisi lain pelaku penipuan memanfaatkan kepercayaan korban juga demi keuntungan pribadinya.

Kapolsek Pangkalan Lada, Iptu Waris Waluyo mengatakan, kasus penipuan dengan modus ilmu gaib (perdukunan),  kedua belah pihak ini sebenarnya sama-sama saling memanfaatkan.

”Tentu saja yang dirugikan ini korban, karena dia sudah percaya dengan tersangka namun oleh ternyata ditipu. Memang aslinya tidak bisa mendatangkan emas dan uang dari alam gaib, malah ngaku-ngaku bisa. Dan di sisi lain korban ini percaya,”ujarnya, Kamis (28/6).

Selanjutnya, dalam setiap aksi penipuan semacam itu, korban akan merasa terhipnotis sehingga dengan mudah pikirannya dikendalikan oleh pelaku penipuan.

“Kejadian di Kadipi Atas ini, korban seakan terhipnotis. Jadi ada semacam sugesti tertentu sehingga korban ini menurut dan bersedia mengikuti arahan dari pelaku penipuan,”terang Waris.

Di samping itu ada juga kecenderungan korban ditakut-takuti akan menerima sial hingga penyakit atau bahkan semacam gangguan gaib, jika melapor ke aparat kepolisian atas dugaan penipuan yang menimpanya.

“Korban ditakut-takuti, katanya kalau melapor nanti akan muntah darah misalnya. Akan kena sial atau terkena serangan dari alam gaib,”terangnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, tergiur dengan janji mendapat emas puluhan gram dan uang milaran rupiah, M. Yani justru tertipu. Warga Pandu Senjaya ini diperdaya oleh Jarni, warga Kadipi Atas, yang mengaku mampu memberikan kekayaan melimpah. Bukannya semakin kaya, korban justru kehilangan Rp 90 juta.

Informasi yang dihimpun, kejadian bermula sekitar Agustus 2016 lalu. Saat itu korban mendatangi rumah tersangka di Desa Kadipi Atas. Saat itu, dia datang ditemani istrinya. Saat itu Jarni meyakinkan korban bahwa dia bisa mendatangkan perhiasan emas dari alam gaib. Dan untuk melancarkan usaha itu korban diminta membayar mahar sebesar Rp 26,5 juta. Korban juga dijanjikan oleh Jarni akan mendapat uang Rp 45 miliar, dan itu bisa diperoleh asalkan kembali membayar mahar kembali sebesar Rp 10 juta dan juga biaya untuk segala keperluan lainnya sebesar Rp 53 juta.

Penipuan dengan modus mendapatkan kekayaan secara instan sebenarnya juga sudah pernah terjadi pada Februari 2015 lalu. Saat itu warga Pangkalan Bun, Indri dan Darman harus merelakan uang Rp 60 Juta lantaran tertipu setelah tergiur iming-iming penggandaan uang oleh seorang dukun asal Pandeglang Banten. Janji sang dukun Rp 20 juta bisa menjadi Rp 2 Miliar, tetapi rupanya hanya sebagai modus penipuan.

Awal mula penipuan tersebut, korban mendapat telepon dari kenalannya atas nama Udin warga Jalan Ahmad Yani, Palingkau Kecamatan Arsel. Kenalannya itu menginformasikan ada orang yang bisa menggandakan uang. Akhirnya korban dipersilahkan berkomunikasi langsung melalui ponsel. Setelah tertarik dan sepakat, akhirnya korban ditemani suaminya berangkat ke Pandeglang menyerahkan uang Rp 20 Juta.

Ketika di Banten sudah dilakukan ritual tetapi uang belum juga berubah menjadi Rp 2 miliar. Akhirnya korban bersama pelaku atas nama H Munir bersama Istrinya ke Pangkalan Bun. Ketika di Pangkalan Bun H Munir (Sang Dukun) bersama istrinya itu menumpang dirumah Udin pemberi info awal.

Ritual juga dilakukan di rumah Udin, di jalan Ahmad Yani, Palingkau. Tetapi uang Rp 20 Juta juga tak kunjung berubah menjadi Rp 2 miliar, akhirnya korban diminta mentransfer sebanyak Rp 20 juta lagi, selanjutnya selang beberapa hari kembali diminta mentranfer uang Rp 20 juta untuk yang ketiga kalinya. Tetapi uang tersebut tidak kunjung berubah banyak. Padahal H. Munir bersama istrinya sudah satu bulan berada di Pangkalan Bun dan berulang kali menggelar ritual.

Sementara sebagian uang korban digunakan oleh H Munir pulang pergi ke Banten dan Pangkalan Bun. Modus penipuan itu pun dirancang nyaris sempurna. Saat proses ritual, H Munir berpura-pura kerasukan dan menggunakan bahasa daerah Sunda. Karena korban tidak memahami artinya sang istri pelaku mengartikan bahasanya.

Terbongkarnya kasus ini berawal dari kecurigaan korban, lantas korban memberanikan diri untuk membuka isi amplop disekitar tempat yang digunakan untuk ritual. Alangkah terkejutnya amplop yang awalnya dikira uang miliknya ternyata hanya potongan kertas.

Dari situ korban terus mendesak agar uang dikembalikan. Sementara pelaku terus berkilah dan berusaha meyakinkan korban. Tetapi korban sudah mendesak hingga akhirnya pelaku meminta waktu untuk pulang ke Banten untuk mengganti uang korban. Kemudian, karena takut H Munir Kabur, lantas istrinya diminta ditinggal di Pangkalan Bun sebagai jaminan. Tetapi setelah H Munir pergi keesokan harinya sang istri mencoba kabur, tetapi lantaran korban sudah melapor ke Polres Kobar akhirnya istri sang dukun diringkus pada saat di bandara Iskandar Pangkalan Bun. (sla/sam/gus)

 

 


BACA JUGA

Kamis, 21 Maret 2024 16:07

Petani Sawit Lamandau Bersertifikat RSPO Dapat Insentif

NANGA BULIK - Ratusan petani swadaya kelapa sawit di Desa…

Selasa, 30 Januari 2024 19:07

Dukung Pengembangan Pertanian, Pj Bupati Kobar Resmikan Penggilingan Padi di Desa Palih Baru

PANGKALAN BUN, radarsampit.com - Untuk mendukung produksi pangan di Kabupaten…

Rabu, 24 Januari 2024 11:13

Korban Mobil Ugal-ugalan di Pangkalan Bun Masih Koma

Empat korban pengemudi mobil ugal-ugalan di Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin…

Selasa, 23 Januari 2024 01:06

Seruduk Tiga Pemotor, Mobil Remuk Diamuk Massa di Pangkalan Bun

Sebuah mobil dengan nomor pelat KH **** RA di Pangkalan…

Selasa, 23 Januari 2024 00:55

Kamar Pasien Kelas III RSSI Pangkalan Bun Perlu Penambahan

Sejumlah fasilitas dan ruang rawat inap di Rumah Sakit Umum…

Selasa, 23 Januari 2024 00:53

ODGJ Kian Menjamur di Pangkalan Bun

Orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) kian menjamur di Kota Pangkalan…

Senin, 22 Januari 2024 19:40

Pj Bupati Kobar Budi Santosa Ingin Kembalikan Adipura ke Kota Pangkalan Bun

PANGKALAN BUN - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) di bawah…

Minggu, 21 Januari 2024 11:45

Rody, Juni, atau Aida yang Bakal Jadi Sekda Kobar?

Dari delapan calon Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kotawaringin Barat yang…

Minggu, 21 Januari 2024 11:17

Warga Pangkalan Bun Keluhkan Ceceran Sampah dari Truk Pengangkut

Aktivitas truk pengangkut sampah dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten…

Minggu, 21 Januari 2024 11:13

Dua Joki Judi Online di Pangkalan Bun Diringkus Polisi

Polres Kotawaringin Barat berhasil mengungkap praktek perjudian online dengan meringkus…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers