KOTAWARINGIN LAMA – Kontraktor pekerjaan jalan Pangkalan Bun-Kotawaringin Lama (Kolam), mulai Senin (9/7) tadi tampak mulai beraktivitas melakukam pengangkutan tanah urug untuk meninggikan badan jalan tersebut. Terlihat dan tanah-tanah tersebut ditumpuk di titik jalan yang rusak parah di kilometer 25.
Dan selanjutnya pada hari Rabu hingga Kamis tadi, tumpukan-tumpukan tanah tersebut mulai diratakan menggunakan alat berat. Sementara aktivitas pengangkutan tanah menggunakan dum truk terus dilakukan untuk penambahan material tanah agar semakin padat dan tinggi.
Namun sayang, Kamis (12/7) sore sekitar jam 15.30 WIB ,salah satu armada pengangkut tanah tersebut mengalami kecelakaan terguling ke atas jalan darurat (portal yang dibuat warga). Kejadian itu berlangsung saat truk ingin membongkar muatannya. Tak ayal kejadian ini membuat kemacetan dan antrian panjang.
Winarno, salah seorang pengguna jalan menuturkan dalam insiden ini tidak ada korban jiwa namun membuat para pengguna jalan harus menunggu sekitar satu jam. “Tergulingnya truk pengakut tanah ini di duga karena tanah yang dilewatinya masih labil dan belum kuat menahan beban terlalu berat,” ujarnya kepada koran ini.
Soal antrean di titik kerusakan di kilometer 25 ruas jalan Pangkalan Bun-Kolam, bisa dikatakan sudah menjadi pemandangan setiap hari. Hal itu dikarenakan sejumlah kendaraan roda empat yang tergelincir keluar dari lantai portal, sehingga memerlukan waktu yang lama antara satu hingga dua jam untuk menanganinya.
Pantauan koran ini, seiring mulai membaiknya cuaca dan kondisi jalan Pangkalan Bun-Kolam, pada malam hari sudah mulai tampak sejumlah truk dari arah Kolam menuju Pangkalan Bun. Salah seorang penjaga portal membenarkan adanya sejumlah truk yang bukan truk proyek pembangunan jalan melintas.
Tetapi truk-truk itu ujarnya dalam keadaan kosong dan mereka tidak punya kuasa untuk melarangnya sebab truk tersebut bisa lolos karena portal palang besi di atas jembatan Sungi Lamandau itu, saat ini terbuka lembar dan tidak terkunci seperti sebelumnya.
Menyikapi keadaan ini, Iyan salah satu warga Kolam berharap kepada pihak terkait jangan memberi celah atau kemudahan bagi truk umum melintasi jalan Pangkalan Bun-Kolam. Menurutnya apabila sudah diberi peluang, maka tidak akan lama lagi truk yang bermuatan pun akan menerobos jalan tersebut.
”Tolong jangan memberi peluang truk umum untuk melintas, karena saat ini betul kosong nanti mereka akan coba-coba membawa truk bermuatan. Akibatnya jalan kembali rusak dan juga akan mengganggu pekerjaan pembangunan jalan,” pungkasnya, Jumat (13/7) kemarin. (gst/gus)