SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Senin, 16 Juli 2018 15:34
"Tolong!!! Selamatkan Kami dari Para Buaya"
ILUSTRASI.(NET)

SAMPIT – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotawaringin Timur (Kotim) diminta tak hanya sekadar memberi imbauan pada warga terkait teror buaya yang menghantui warga yang hidup di pinggir Sungai Mentaya wilayah selatan. Pemkab harus turun tangan mengubah ketergantungan warga terhadap sungai dengan penyediaan fasilitas di darat.

Anggota DPRD Kotim Salasiah menilai, serangan buaya yang terjadi berkali-kali belum mendapatkan perhatian serius dan solusi dari pemkab maupun pihak terkait. Warga di daerah itu hidup di bawah ancaman hewan buas. Nyawa mereka bisa melayang kapan saja apabila masih sering beraktivitas di sungai.

”Saya melihat belum ada aksi nyata dari pemerintah dan pihak terkait dalam rangka  menghadapi dan mengantisipasi teror buaya yang sudah terjadi berulang kali ini,” kata Salasiah.

Salasiah menuturkan, tidak mungkin menghalangi warga beraktivitas di sungai, sementara di darat tidak tersedia fasilitas untuk keperluan air, mandi, cuci, dan kakus. ”Bagaimana pun warga tetap turun ke sungai karena mereka kebanyakan mengandalkan sungai untuk keperluan sehari-hari, seperti air dan lain sebagainya,” kata dia.

Salasiah berharap ada upaya  untuk mengantisipasi serangan teror buaya itu dari tim teknis. ”Masyarakat hidup di sana tidak tenang. Persoalan kenapa buaya itu mengganas, kami juga kurang memahami,” kata dia.

Dia berharap ada aksi nyata penanganan terhadap teror buaya tersebut, supaya tidak terulang secara terus menerus kepada warga. ”Memang harus dirumuskan bersama upaya penanganan secara nyata kepada warga di sana, agar jangan sampai ada korban jiwa,” tandasnya.

Seperti diberitakan, buaya kembali menyerang warga. Kali ini korbannya Tasman (55), warga Desa Penyaguan, Kecamatan Pulau Hanaut, Sabtu (14/7). Pria itu nyaris tewas jadi santapan buaya saat beraktivitas di sungai. Nyawanya selamat setelah sang istri dan anak turun tangan. Akibat serangan itu, pergelangan kaki kanannya luka berat.

Lia (45), istri korban, menyaksikan sendiri suaminya nyaris kehilangan nyawa. ”Saya hampir tidak percaya melihat suami dimangsa buaya. Saya sempat berpikir dia tidak bisa diselamatkan lagi. Soalnya saat itu badan suami saya terguling berulang kali oleh buaya tersebut,” katanya.

Menurut Lia, suaminya diserang buaya saat turun ke sungai. Saat itu Tasman baru saja bangun tidur dan bergegas ke sungai. Kemudian membersihkan wajahnya menggunakan air sungai. Diduga saat itulah dia diincar buaya. Saat hendak mengambil sikat gigi, buaya itu beraksi dan langsung menyambarnya.

Gigitan buaya di kaki Tasman, membuatnya harus dilarikan ke Puskesmas terdekat hingga dirujuk kembali ke RSUD dr Murjani Sampit. Pantauan Radar Sampit di Instalasi Gawat Darurat (IGD), Tasman terbaring lemas. Dia ditemani keluarganya. Pergelangan kaki kanannya yang digigit buaya harus diperban. (ang/ign)


BACA JUGA

Rabu, 09 September 2015 22:17

Dishub Diminta Tambah Traffic Light

<p><strong>PALANGKA RAYA</strong> &ndash; DPRD Kota Palangka Raya menilai sejauh…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers