SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN
Minggu, 22 Juli 2018 14:38
AWAS!!! Ancaman Penyakit Membayangi

Krisis Air Berpotensi Kerek Pasien Diare

KASIH IBU: Seorang ibu menjaga anaknya yang menderita diare dan harus menjalani rawat inap di RSUD dr Murjani Sampit, Sabtu (21/7).(HENY/RADAR SAMPIT)

SAMPIT –Bencana kekeringan yang membayangi warga Kotim berpotensi mengerek angka penderita diare. Warga diminta waspada terhadap ancaman penyakit tersebut, yang bisa muncul karena pola hidup saat krisis air bersih terjadi.

”Sekarang diare yang perlu diwaspadai. Penyakit diare selalu menjadi ancaman setiap musim kemarau. Hal ini kaitannya dengan konsumsi air bersih oleh masyarakat saat kemarau," kata Kepala Dinas Kesehatan Kotim Faisal Novendra Cahyanto, Sabtu (21/7).

Saat kemarau, lanjutnya, kesulitan air bersih sering dialami masyarakat di sejumlah kecamatan, khususnya di kawasan selatan. Sumber air seperti danau dan sumur biasanya kering, sedangkan air sungai berasa asin karena air laut.

Faisal menjelaskan, sulitnya mendapatkan air bersih saat kemarau bisa berpengaruh terhadap pemenuhan konsumsi air bersih, sehingga diare bisa menyerang jika air yang dikonsumsi mengandung bakteri bibit penyakit.

Dia mengimbau warga Kotim agar terus menjaga perilaku hidup bersih dan sehat. Gaya hidup bersih dan kesadaran masyarakat menggunakan air bersih berdampak besar terhadap pencegahan diare.

”Untuk menghindari penyakit diare maupun muntaber, perilaku hidup bersih harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, seperti mencuci tangan mengunakan sabun dan minum air. Upayakan airnya direbus terlebih dahulu. Selain menjaga kebersihan diri, lingkungan juga harus bersih agar tidak muncul bibit penyakit,” ujar Faisal.

Dokter Spesialis Anak di RSUD dr Murjani Sampit Triana mengatakan, penyakit diare rentan menyerang anak-anak saat peralihan musim atau pancaroba. ”Saat ini, pasien diare dan muntaber paling banyak menyerang pada bayi dan anak,” kata Triana.

Kabid Pelayanan Kesehatan Ari Wijayanto mengatakan, kasus diare pasien rawat inap selama Juli 2018 ada 29 pasien dan rawat jalan 22 pasien. ”Data terakhir, hari ini (kemarin, Red) ada sebelas pasien kasus diare yang dirawat inap,” katanya.

Angka kasus diare pasien rawat inap, menurutnya, menurun dibandingkan Mei dan Juni lalu. Pada sebanyak 68 pasien rawat inap dan 23 pasien yang rawat jalan. Juni menurun menjadi 53 pasien rawat inap dan 37 pasien rawat jalan.

Selain diare dan muntaber, hal yang perlu diwaspadai menyerang pada musim kemarau adalah infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) yang berpotensi melonjak saat terjadi bencana kabut asap. Di RSUD dr Murjani belum terlihat lonjakan penyakit ISPA.

”Untuk penyakit ISPA sejauh ini terhitung dari Mei-Juli 2018 sama sekali tidak ada yang rawat inap. Begitu pula yang rawat jalan pada Mei dan Juli 2018. Hanya pada Juni lalu ada dua pasien kasus ISPA yang rawat jalan,” ujarnya. (rm-87/ign)

 

 

 

 


BACA JUGA

Jumat, 04 September 2015 23:26

Banyak Pengacara Munculkan Tanda Tanya

<p><strong>SAMPIT &ndash; </strong>Menyiapkan lima pengacara untuk meladeni pihak…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers