PANGKALAN BUN- Pinggiran Sungai Arut di wilayah Kecamatan Arut Selatan bakal segera ditata menerapkan konsep Water Front City (WTC). Penataan tersebut agar pemukiman pinggir Sungai Arut tidak kumuh, dan bisa menjadi tempat wisata baru di dalam Kota Pangkalan Bun.
Sosialisasi penataan pemukiman tersebut pun mulai dilakukan Jumat (20/7), langsung olehi Bupati Kotawaringin Barat (Kobar) Hj Nurhidayah ke warga di RT 1 Kelurahan Mendawai Kecamatan Arut Selatan. Diharapkan, warga setempat mendukung penuh konsep WTC tersebut.
"Pentingnya sosialisasi kepada warga, supaya masyarakat bisa memahami rencana pembangunan yang dilakukan Pemkab Kobar. Jadi masyarakat harus bisa menerima dan mendukung pembangunan yang kami lakukan," imbuhnya usai sosialisasi.
Nurhidayah menjelaskan, konsep penataan juga akan mengedepankan kearifan lokal. Bangunan di sekitar bantara sungai nantinya banyak yang akan dipertahankan, agar kesan natural itu ada, dan itu menjadi ciri khas Kobar.
Kemudian lanjutnya, untuk tahap awal di tahun ini akan dilakukan pembangunan dermaga ukuran lebar 9 meter dan panjang 120 meter dengan nilai proyek sebesar Rp 6 miliar. Kemudian pada tahun berikutnya akan terus dilanjutkan sampai ke wilayah Kelurahan Raja dan Kelurahan Baru.
"Jika dihitung secara keseluruhan proyek tersebut menghabiskan dana kurang lebih 1 Triliun. Namun pembangunan kita lakukan secara perlahan. Selama NURANI masih memimpin Kobar, maka pembangunan akan terus dilakukan," imbuh Nurhidayah.
Ditambahkannya, selain dari water front city, ke depan juga akan dilakukan perbaikan sarana dan prasarana untuk mendukung wisata susur sungai. Terutama kelotok yang digunakan wisatawan harus diperbaiki. Serta pemberian jaket pengaman transportasi air.
Sementara itu, penataan bantaran sungai Arut tersebut bakal dilakukan pengerjaannya oleh PT Fajar Kontruksi Jaya. Sebagai pihak kontraktor, perusahaan ini siap bertanggung jawab jika ada bangunan warga yang rusak akibat proyek pembangunan dermaga.
Direktur PT Fajar Kontruksi Jaya Arif Asrofi mengatakan, di lokasi tersebut nantinya bakal di bangun dermaga dari beton.
"Dalam kegiatan sosialisasi, masyarakat juga bertanya mengenai kerusakan bangunan akibat pembangunan proyek. Maka kami tegaskan bahwa kami dari kontraktor siap bertanggung jawab apabila ada rumah warga yang miring atau yang mengalami kerusakan," ujarnya.
Lebih lanjut dipaparkannya, pembangunan dermaga tersebut nanti diawali dengan proses pembangunan tiang pancang dengan diameter 40 sentimeter. "Kalau soal gangguan, tentu bunyi pemancangan yang bakal mengganggu. Kalau soal kerusakan kami jamin tidak terjadi. Namun saya tegaskan sekali lagi, jika ada yang rusak, akibat pembangunan kita siap ganti rugi. Ini sesuai saran dari bupati Kobar,” imbuh Arif.
Ditambahkannya, rencana pelaksanaan pembangunan dermaga yakni pada bulan Agustus mendatang dan target selesai pada bulan Desember. Dan saat ini pihaknya sudah memesan tiang pancang. "Jadi tahap awal bakal kita bersihkan jamban-jamban yang ada. Kita bersihkan semua. Setelah tiang pancang tiba, baru kita lakukan pemancangan,"terangnya.
"Tahap pertama ini dermaga yang dibangun dengan panjang 120 meter lebar sembilan meter. Termasuk ada tempat yang bisa digunakan untuk swafoto. Karena konsep pembangunan untuk wisata dan identik dengan berfoto," pungkas Arif. (rin/gus)