PANGKALAN BUN –Piala Adipura yang telah diraih Kabupaten Kotawaringin Barat selama 11 kali berturut-turut, tidak sepenuhnya didukung oleh masyarakat. Buktinya, masih saja ada oknum masyarakat yang secara sadar sering membuang sampah di sembarang tempat, bahkan di jalan umum.
Seperti yang terjadi di jalan depan SMPN 2 Arut Selatan (Arsel), banyak sampah menumpuk dan menimbulkan bau yang menyengat, sehingga sangat mengganggu penciuman.
Delta, salah satu warga Kelurahan Madurejo menyayangkan perilaku oknum masyarakat yang membuang sampah sembarangan tersebut. Selain menggangu pemandangan jalan, sampah itumembuat lingkungan menjadi kumuh serta menimbulkan bau tidak sedap dan risiko penyakit.
”Kasihan anak-anak yang sekolah setiap hari mencium bau busuk,” ungkapnya kepada Radar Pangkalan Bun, Rabu (25/7) kemarin.
Hal yang sama juga terjadi di wilayah Kecamatan Kumai. Karia, salah satu warga Kumai berharap Pemerintah Kabupaten Kobar dapat mengambil sikap terhadap tempat pembuangan sampah (TPS) di jalan Bendahara. Menurutnya jalan tersebut sering dilalui kendaraan keluar masuk pelabuhan dan juga turis asing yang ingin ke Taman Nasional Tanjung Putting (TNTP). Pihaknya menginginkan agar sudah tidak ada lagi TPS di pinggir jalan raya.
”Apalagi sekarang banyak masuk turis, setiap lewat bau sampahnya minta ampun. Kami merasa miris, karena pernah ngobrol dengan bule asing yang menyinggung TPS itu. Katanya kumuh dan bau,” ungkao Karia.
Menanggapi kondisi tersebut, Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Bahan Beracun, DLH Kobar Robiannor menyampaikan, secara bertahap, TPS yang berada di pinggir jalan nantinya akan dihilangkan. Solusinya tidak lain, sampah rumah tangga akan dikelola oleh RT setempat dan akan disediakan tempat sampah bergerak.
”Insya Allah mohon dukungannya dari masyarakat, agar dapat membuang sampah pada tempatnya,” cetusnya singkat.
Sementara itu, Pemkab Kobar telah memiliki Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2017 tentang Pengelolaan Sampah. Regulasi yang isinya juga mengatus sanksi terhadap pelaku pembuang sampah sembarangan ini, sudah mulai disosialisasikan kepada masyarakat luas sejak bulan Februari 2018 lalu. (jok/gus)