SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Rabu, 01 Agustus 2018 10:16
Pengamanan Diperketat, Heran Napi Masih Bisa Pakai Barang Haram

Ketika Narkoba Beredar di Lapas Klas IIB Sampit

DIPERIKSA: Petugas jaga melakukan pemeriksaan badan kepada sipir Lapas, Selasa (31/7).(HENY/RADAR SAMPIT)

BISNIS narkoba yang menyentuh Lembaga Pemasyarakatan membuat Lapas Klas IIB Sampit terus berbenah. Pengamanan kian diperketat agar jangan ada lagi napi yang bisa mengendalikan bisnis haram atau menggunakan narkoba.

HENY, Sampit

Ada yang berbeda saat Radar Sampit mengunjungi Lapas Klas IIB Sampit, Senin (30/7) lalu. Wartawan yang biasanya mudah masuk, kini tak lagi leluasa. Seorang petugas mencegat Radar Sampit dan meminta tanda pengenal.

Meski diberi penjelasan, petugas tersebut tetap ngotot agar wartawan menunggu di bagian depan sampai ada konfirmasi dari pejabat yang akan ditemui. Setelah menunggu beberapa menit, petugas itu mempersilakan Radar Sampit masuk menemui Kalapas Klas IIB Sampit M Khaeron.

Kepada Radar Sampit, Khaeron mengatakan, pengamanan di lapas tersebut memang diperketat. Tak hanya berlaku bagi pengunjung, sipir pun tak luput dari pemeriksaan.

”Mau pengunjung ataupun pegawai Lapas, ketika masuk di pintu utama harus diperiksa, kalau tidak mau diperiksa, laporkan ke saya, biar saya beri peringatan. Bahkan, kalau pun saya yang harus diperiksa, saya tidak marah. Justru bangga dengan petugas Lapas. Berarti mereka sudah menjalankan tupoksinya dengan benar,” kata Khaeron.

Khaeron menuturkan, pemeriksaan itu dilakukan untuk kebaikan bersama, agar kejadian seperti sebelumnya tidak lagi terulang. Lapas Klas IIB Sampit beberapa waktu lalu sempat jadi sorotan, karena seorang sipirnya, Ha, diciduk Polda Kalteng. Pria itu terlibat dalam jaringan pengedar sabu.

Setelah penangkapan Ha, tes urine digelar Lapas. Kegiatan yang sudah dijadwalkan sebelum kejadian tersebut, diikuti sekitar 250 napi dan puluhan pegawai Lapas. Hasilnya cukup mengejutkan. Sebelas orang napi positif menggunakan narkoba.

”Jujur saja, saya juga heran kenapa hal itu bisa terjadi. Kami sudah berusaha semaksimal mungkin melakukan pengawasan,” katanya.

”Jadi, saya ini kurang bagaimana lagi? Pengawasan dan pengamanan sudah diperketat. Tahun 2017 belum ada X-ray tahun ini kami sudah ada untuk mendeteksi barang bawaan. Penggeledahan sudah rutin dilaksanakan. Pemeriksaan urine juga rutin setiap enam bulan sekali. Begitu juga dengan petugas sipir, kami briefing jika dirasa itu perlu,” tambahnya lagi.

Khaeron melanjutkan, pihaknya akan menambah pos pengamanan yang letaknya tidak jauh dari ruang dapur Lapas. Pos itu akan dibangun setelah kegiatan latihan dasar pemasyarakatan selesai.

”Selama ini sebenarnya pengamanan sudah kami laksanakan. Hanya saja, posnya masih bergabung dengan tandon air. Nantinya tower pengisian air itu dibongkar dan dipindahkan di belakang yang sudah disiapkan, namun belum difungsikan,” katanya, Selasa (31/7).

Khaeron menegaskan, Lapas Sampit merupakan milik bersama. ”Baiknya Lapas Sampit, kami akan bisa merasa bangga, tetapi ketika ada kejadian buruk, satu yang berbuat semua kena. Ibarat makan buah nangka, yang makan buah nangka cuma satu orang, yang kena getahnya semua, termasuk saya,” ujarnya.

Lebih lanjut Khaeron mengatakan, komposisi petugas dengan jumlah napi tidak seimbang. Jumlah petugas sipir ada 83 orang termasuk petugas CPNS. Dari jumlah tersebut, harus mengemban tugas menjaga sebanyak 609 narapidana dengan jumlah 7 blok yang terdiri dari 42 kamar secara total keseluruhan.

Idealnya, tutur Khaeron, sebanyak 22 petugas, khusus menjaga satu blok yang berisi sekitar 150 narapidana. ”Paling tidak satu petugas bisa menjaga 20 narapidana, tetapi kenyataannya hanya ada dua petugas yang berjaga untuk setiap blok. Satu siaga di pintu masuk blok dan satunya berkeliling memantau situasi,” ujarnya.

Dia menegaskan, kurangnya SDM petugas tidak bisa dijadikan alasan untuk mengawasi napi. ”Petugas jaga sudah seharusnya siap melaksanakan tugas yang sudah seharusnya menjadi tanggung jawabnya. Penjagaan juga dibantu dengan pantauan 15 titik CCTV untuk membantu pengamanan dan pengawasan,” tandasnya. (***/ign)

 


BACA JUGA

Rabu, 09 September 2015 22:17

Dishub Diminta Tambah Traffic Light

<p><strong>PALANGKA RAYA</strong> &ndash; DPRD Kota Palangka Raya menilai sejauh…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers