SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN
Sabtu, 04 Agustus 2018 13:33
AYUU KAM!!!! Pecandu ’Ngelem’ Diincar BNN
TEMUAN: Kepala BNK Kobar I Wayan Korna (kanan) bersama jajarannya memperlihatkan plastik berisi lem, di lokasi yang sering digunakan menghirup lem, di Kelurahan Baru.(Rinduwan /Radar Pangkalan Bun)

PANGKALAN BUN- Fenomena menghirup aroma lem, terutama di kalangan anak-anak dan remaja tanggung di Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) juga marak. Kendati bahan lem yang diisap tidak mengandung narkoba, namun kasus ini bakal menjadi perhatian Badan Narkotika Nasional (BNN) setempat.

Pada Jumat (3/8) pagi kemarin, jajaran BNN Kabupaten Kobar mencoba menyambangi lokasi di Kelurahan Baru Kecamatan Arut Selatan, yang kerap dijadikan tempat menghirup lem oleh anak-anak usia pelajar tingkat dasar. Di lokasi itu ditemukan sejumlah plastik bening berisi lem, bekas dihirup.

Kepala BNN Kobar,  I Wayan Korna mengungkapkan, berdasarkan laporan dari masyarakat di Kelurahan Baru, di lokasi itu banyak pelajar yang suka menghirup lem. Kemudian pihaknya menelusuri kebenaran tersebut dengan mendatangi lokasi yang sering digunakan anak-anak menghirup lem.  "Laporan dari masyarakat itu ternyata benar. Bahwa ada lokasi semak-semak yang digunakan untuk menghirup lem," ujarnya.

Hal ini terbukti dengan banyaknya plastik yang terdapat lem yang sudah kering. Ditambah lagi kaleng lem juga berserakan di sekitar lokasi yang sebagian besar berupa semak-semak itu. "Plastik dan kaleng bekas lem yang kita temukan itu jumlahnya banyak. Sehingga jumlah anak-anak yang ngelem di sini lebih dari satu orang,” ungkap I Wayan.

Kemudian, pihaknya juga sempat menelusuri dan mengintai aktivitas para penghirup lem. Setelah lama menunggu,  akhirnya aparat BNN ini mendapati satu anak yang diduga kuat  habis ngelem di lokasi tersebut. 

"Ada satu anak-anak laki-laki inisialnya F umur 9 tahun yang juga ngelem. Setelah kita tanya,  bahwa anak tersebut mengaku sudah jadi pecandu lem,"ungkap I Wayan.

Ditanyai lebih jauh oleh pihak BNNK Kobar, anak tersebut tidak pernah sekolah karena permasalahan ekonomi keluarga. Sehingga sebagai bentuk pelarian, anak tersebut suka menghirup lem. "Anak tersebut mencari barang rongsokan. Uangnya untuk jajan dan beli lem,"tambahnya.

I Wayan menjelaskan, anak yang kecanduan menghirup aroma lem tersebut memang sangat berbahaya.  Hal itu sama bahayanya seperti narkotika jika digunakan terlalu lama. 

"Efeknya bagi yang menghirup lem itu melayang. Jika tidak ditangani bisa menyebabkan anak tersebut gila. Ini yang ke depan harus kita tangani, agar masa depan anak tersebut tidak hilang," tegasnya.

I Wayan menambahkan, laporan yang masuk ke BNNK Kobar mengenai anak yang menghirup lem itu jumlahnya sangat banyak, sehingga pihaknya harus terlibat menanggulangi masalah ini. Menurutnya, anak yang suka ngelem cenderung aktif dan susah diatur, sehinggaharus cepat ditangani secara serius. (rin/gus) 

 

 

loading...

BACA JUGA

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers