KUMAI - Keluarga keturunan Panglima Utar Kumai terus menjalin tali silaturahmi dengan mengadakan kegiatan kumpul bersama. Keluarga bersarnya mencapai lebih dari 100 orang. Jalinan silaturahmi sangat erat dan baik.
Kemarin (15/8), mereka menggelar acara keluarga dan kumpul bersama di Jalan Bambu RT 8 Desa Sungai Kapitan, Kecamatan Kumai. Lebih dari 100 orang yang hadir, mulai dari balita hingga lansia. Mereka merupakan cucu dan buyut dari Panglima Utar Kumai.
Husni Thamrin, salah seorang buyut Panglima Utar mengatakan, keturunan Mohammad Muchtar atau yang dikenal sebagai Panglima Utar ini mempunyai anak, cucu sampai ke buyut yang jumlahnya cukup banyak. Untuk mempererat sesama keluarga, biasanya selalu menggelar pertemuan rutin.
"Kami memang sering kumpul dengan keluarga besar cucu dan buyut dari Panglima Utar. Kegiatan berkumpul seperti ini digelar ketika acara haul ataupun acara besar lainnya," kata Husni Thamrin.
Sebagai keluarga besar, Lanjut dia, tentu sudah wajib untuk menjalin silaturahmi. Lantaran banyak yang memiliki kesibukan masing-masing, sehingga saat bertemu itulah dimanfaatkan untuk saling bercengkrama, saling menghormati kepada yang lebih tua. Karena banyak ajaran yang dipegang teguh untuk selalu menebar kebaikan seperti yang dilakukan Panglima Utar.
"Termasuk hari ini, kita tadi membahas mengenai sosok Panglima Utar sebagai pejuang dari Kumai, dalam waktu dekat rencananya akan dibuat buku," ujarnya. Banyak keluarga yang usianya juga sudah sepuh, tentu bisa menambahkan cerita mengenai sosok Panglima Utar saat pertempuran dengan NICA tahun 1946 sampai 1949.
"Kita sudah sepakat bersama, bahwa cerita yang disampaikan dalam buku nantinya bisa sama dengan cerita sesungguhnya yang dialami oleh Panglima Utar Kumai," lanjutnya.
Pihak keluarga besar juga banyak terima kasih kepada sejumlah pihak yang membuat buku dengan menceritakan pelaku sejarah di Kumai. Dari pihak keluarga besar sangat mengapresiasi karena adanya karya tersebut, sehingga Panglima Utar bisa dikenal banyak pihak, terutama masyarakat Kobar.
Sementara, Bayu Harisma Nugraha, yang berencana membuat buku The Legend of Panglima Utar mengatakan, bahwa buku tersebut sebelum naik cetak terlebih dahulu dikomunikasikan dengan keluarga besar Panglima Utar Kumai. Sehingga, cerita yang disampaikan dalam buku tersebut sama dan tidak ada yang ditambah.
"Hasil pertemuan dengan keluarga Besar Panglima Utar Kumai sudah setuju. Nantinya buku tersebut menceritakan mengenai Muhammad Mochtar, seorang nelayan yang berhasil mempertahankan tanah Kumai dari penjajah. Hingga akhirnya Mohammad Muchtar mendapat gelar Panglima dari Sri Sultan Kesuma Anum Alamsyah, Raja ke 15 Kesultanan Kutaringin. Sehingga, nama Mohammad Mochtar sejak itu dikenal sebagai Panglima Utar," papar Bayu. (rin/gza)