SAMPIT – Kabut asap dampak kebakaran hutan lahan (karhutla) mulai terasa di Kota Sampit. Meskipun tipis, asap itu terasa menyengat saat warga beraktivitas di luar rumah pada padi dan sore hari. Masyarakat dimbau menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah.
”Kabut asapnya begitu menyengat. Terasa sekali di hidung. Bahkan sejak sore,” kata Wulan, warga Ketapang kepada Radar Sampit, Rabu (15/8).
Sebelumnya asap hanya terasa malam hari. Maraknya kebakaran lahan menjadi penyebab asap bertambah pekat. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kotim Faisal Novendra Cahyanto mengatakan, masyarakat yang memiliki penyakit pernapasan agar lebih waspada terhadap kondisi udara.
”Hindari terlalu banyak beraktivitas di luar ruangan. Jika memang harus beraktivitas di luar rumah, harus menggunakan masker. Saat ini asap tipis sudah mulai terasa,” kata Faisal.
Pihaknya sudah mengantisipasi peningkatan penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). Semua fasilitas kesehatan diminta siaga terkait hal itu. Meskipun asap tipis, jika seseorang sensitif terhadap asap, bisa menimbulkan penyakit pernapasan.
”Orang tua yang memiliki bayi juga diharapkan jangan sampai membawa anak-anak mereka beraktivitas pada saat terasa kabut asap,” ujarnya.
Kepala Seksi Teknik Operasi Keamanan dan Pelayanan Darurat Bandara H Asan Sampit Charles Malaikosa sebelumnya mengatakan, kabut asap dari kebakaran lahan belum mengganggu penerbangan dan jarak pandang. Penerbangan masih normal, tidak terlambat.
”Jarak pandang saat ini masih dalam kategori aman, berkisar sekitar lima kilometer. Kabut asap yang terbawa angin belum berdampak untuk penerbangan," ujar Charles.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Bandara H Asan Sampit Nur Setiawan mengatakan, kebakaran yang terjadi saat ini didominasi di daerah selatan yang dekat pantai. Angin berpotensi membawa asap hingga ke kota. Namun, tidak begitu tebal, sehingga tidak begitu terasa dan tidak mengganggu aktivitas masyarakat.
Meskipun belum mengkhawatirkan, dia menegaskan, semua pihak tetap harus waspada. Sebab, jika tidak diatasi dengan cepat, dapat membahayakan dan mengganggu aktivitas. (dc/ign)