PALANGKA RAYA – Aksi amukan pria tanpa identitas bersenjata tajam (Sajam) di kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Palangka Raya, akhirnya terkuak. Ternyata aksi nekat itu dilakukan Jeky, yang tercatat sebagai tenaga honorer Dinas Perumahan dan Pemukiman Rakyat Kota Palangka Raya. Diduga aksi itu dilakukan Jeki karena depresi dan memang kemudian dinyatakan mengalami depresi.
Jeky diamankan tak jauh dari lokasi kejadian bersama barang bukti sebilah parang. Kini oleh penyidik Polres palangka Raya, warga Jalan RTA Milono itu sudah diantar ke Rumah Sakit Jiwa Kalawa Atei. Berdasrkan hasil pemeriksaan diketahui pula, Jeki memiliki cita-cita menjadi tentara. Perbuatan itu juga dilakukannya karena tekanan ekonomi.
Kapolres Palangka Raya AKBP Timbul RK Siregar melalui Kasat Reskrim AKP Harman Subarkah, membenarkan sudah mengamankan terduga.”Hanya saja berdasarkan pemeriksaan penyidik, ternyata terlapor diduga mengalami depresi dan kini sudah diserahkan ke RSJ Kalawa Atei, sehingga kahsus tersebut tidak diproses sesuai aturan hukum berlaku,” ujarnya, Jumat (24/8).
Herman menerangkan pemeriksaan membenarkan bahwa sanya pria yang memiliki satu orang istri dan satu anak itu mengalami depresi, karena ketika ditanya jawabannya aneh dan lain yang dijawab.
”Depresi, mungkin ada sedikit gangguan jiwa, itu juga dikuatkan dengan pengakuan pihak keluarganya yang memang membenarkan yang bersangkutan ada riwayat gangguan jiwa," katanya.
Lebih lanjut, perwira pertama Polri ini menambahkan saat ini kasus itu tidak bisa ditindaklanjuti, selain karena terduga mengalami depresi, dinas terkait yang menjadi lokasi amukan tidak melakukan pelaporan terhadap peristiwa tersebut. “Statusnya honorer, kasus ini tidak dilanjut karena terduga depresi dan terobsesi jadi tentara. Pihak Dukcapil juga tidak melapor,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya suasana tenang di kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Palangka Raya, Kamis (23/8), mendadak berubah menjadi heboh akibat kedatangan seorang pria tak dikenal dengan membawa sebilah parang.
Kejadian itu berlangsung cepat. Untungnya, tidak ada pegawai Dukcapil yang terluka. Namun peristiwa tersebut sempat membuat pengunjung lain ketakutan. Kini kasus itu sudah ditangani kepolisian hanya saja tidak diproses lanjut karena terduga depresi. Penanganan perkaranya dihentikan sebab yang bersangkutan memang mengalami gangguan jiwa.(daq/vin)