PANGKALAN BANTENG - Aksi begal kembali terjadi di kecamatan Pangkalan Banteng. Kali ini kejahatan jalanan itu makin menakutkan. Dua orang guru asal desa Kebun Agung harus merelakan sepeda motor dan sejumlah barang berharganya berpindah tangan setelah ditodong senjata api dikawasan jalan perusahaan yang terletak di Desa Sidomulyo dan Sungai Hijau.
Informasi yang dihimpun, aksi pembegalan bermula saat Erin dan Mariati hendak menuju Pangkalan Bun. Saat itu kedua guru di SMP Satu Atap Pangkalan Banteng ini mengendarai sepeda motor matik. Melintasi kawasan jalan perusahaan (jalur aspek) mereka tiba-tiba dipepet dan ditodong senjata api yang diduga pistol rakitan.
“Semua diminta, motor dan tas saya. Kemudian tas punya teman saya (Mariati) juga direbut sambil menodongkan pistol,”ungkap Erin saat dihubungi Radar Pangkalan Bun, Senin (27/8).
Menurutnya sebelum penodongan berlangsung, dia dan temannya sama sekali tidak merasa ada yang mengikuti. Namun tanpa diduga tiba-tiba muncul dua orang yang mengendarai sepeda motor jenis sport memepet dan memintanya berhenti.
“Saat itu saya yang mengemudi, dan langsung dipepet ke pinggir, selanjutnya motor dirampas. Bu Mariati sempat mempertahankan tasnya, namun kalah kuat. Untung saja kita tidak sampai ditembak,”terangnya.
Setelah kejadian itu, ia sempat berusaha mengejar setelah mendapat pertolongan pengguna jalan lain. Namun usaha itu sia-sia karena kawanan begal itu sudha lebih dulu menghilang di kawasan jalur utama milik perusahaan perkayuan itu.
“Mereka (begal) larinya berlawanan arah dengan tujuan saya (Arut Utara). Sempat dikejar sama pengendara lain yang menolong saya. Tapi sudah tidak ditemukan, kemungkinan dia berbelok ke arah kebun-kebun yang ada di kanan dan kiri jalan,”katanya.
Kapolsek Pangkalan Banteng Iptu Ancas Apta Nirbaya membenarkan kejadian tersebut. Sampai saat ini proses penyelidikan masih dilakukan. Para korban sudah dimintai keterangan untuk mengungkap kasus tersebut.
“Sudah melapor ke Polsek, dan sudah kita periksa. Kejadian pastinya itu hari Minggu (26/8) kemarin. Dan kerugian korban diperkirakan sekitar Rp 20 juta. Saat ini kasus sedang dalam penyelidikan,”katanya. (sla)