SAMPIT – Kobaran api menelan dua unit rumah di Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Senin (3/9), sekira pukul 23.30 WIB. Dalam peristiwa itu, Robi (32) terjebak di dalam rumahnya dan tewas terpanggang.

Kebakaran yang terjadi di Jalan Tanjung Pinang, Desa Tumbang Penyahuan, Kecamatan Bukit Santuai tersebut, melalap habis rumah milik Gulik (63) dan Suwes (53). Kapolsek Mentaya Hulu Iptu Ratno mengatakan, sumber api berasal dari rumah milik Gulik, sebelum merambat ke rumah lainnya.

Kejadian itu berawal ketika warga yang berada di sekitar tempat kejadian perkara (TKP) mendengar teriakan yang berasal dari dalam rumah milik Gulik. ”Saat warga mencari tahu jeritan itu, ternyata satu bangunan rumah milik Gulik terbakar. Sedangkan anaknya Gulik (Robi) terjebak di dalam nya,” terang Ratno melalui sambungan telepon, Selasa (4/9).

Warga yang mengetahui kejadian tersebut kemudian berupaya menjinakkan api. Si jago merah baru berhasil dipadamkan keesokan harinya, sekira pukul 02.00 WIB, dan menyisakan dua rumah warga yang jadi arang.

Aparat baru menemukan jasad Robi yang terbakar, ketika dilakukan pengecekan di tengah sisa-sisa puing bangunan rumah milik Gulik yang jadi arang. ”Anggota Kepolisian menemukan satu jasad yang ikut terbakar. Jasad tersebut adalah Robi. Saat terjadinya kebakaran, Robi terjebak hingga tidak sempat diselamatkan,” jelas Ratno.

Sementara Gulik, orang tua Robi, sedang tidak berada didalam rumahnya, lantaran sedang tidur di warungnya yang berada di Jalan Teluk Sambas. Penyebab kebakaran masih belum diketahui, namun akibat peristiwa tersebut, para korban menderita kerugian materiel sekira Rp 200 juta.

”Dari keterangan keluarga korban, bahwa Robi selama ini mengidap gangguan jiwa. Selain itu, Robi juga orang yang suka merokok. Kami masih lakukan pemeriksaan lebih lanjut terkait kasus ini,” tandas Ratno. (sir/oes)