SAMPIT – Suara tawa dari dalam gedung Rins Ballroom membuncah saat master ceromony (MC) yang berpenampilan laiknya puteri kerajaan merayu seorang pria yang sedang memainkan smartphone. Dengan gaya centilnya, MC yang mengenakan gaun berwarna biru dan di kepalanya bertahtakan tiara duduk mendekat pria tersebut. Belum hilang kebingungan pria itu, smartphone yang ada digenggamanya tiba-tiba direbut sang puteri. Gelak tawa pengunjung semakin menjadi saat sang puteri membacakan isi pesan yang ada di smartphone milik pria tersebut.
Aksi MC yang multi talent itu menjadi bagian hiburan dalam kegiatan reuni akbar 50 tahun SMP Katolik St. Albertus, Sabtu malam (8/9). Tak kurang dari 750 alumni seluruh angkatan mulai tahun 1968 hingga 2017 hadir memenuhi Rins Ballroom untuk menghadiri puncak reuni akbar yang bertemakan Ber Te Kat (Berjumpa Kembali Teman-Teman SMP Katolik).
Tidak hanya alumni yang berasal dari Sampit, tapi dari luar kota seperti Palangka Raya, Jakarta, Surabaya, Bandung, Bogor, Bali dan Manado hadir di reuni akbar. Bahkan alumni angkatan pertama (1968, Red) ikut hadir. Kedatangan alumni pertama yang berjumlah tujuh orang itu mendapat apresiasi dari panitia tapi juga seluruh alumni.
“Saya bangga dengan kebersamaan kita malam ini. Bahkan yang bikin saya terharu alumni angkatan pertama ikut hadir ditengah-tengah kita. SMP Katolik Luar Biasa,” kata Ketua Panitia Reuni Akbar SMP Katolik St. Albertus Sampit, Hang Ali Saputra.
Hang Ali menjelaskan latar belakang kegiatan ini muncul dari inisiatif beberapa alumni. Mereka menginginkan di usia 50 tahun SMP Katolik St. Albertus Sampit diadakan reuni akbar. Ide itupun ditindaklanjuti dengan membentuk kepanitiaan. Tak kurang sembilan bulan persiapan, kegiatan perdana dengan melibatkan seluruh alumni akhirnya digelar.
“Ini bukan kegiatan yang pertama dan yang terakhir. Kami harapkan kedepannya akan ada lagi kegiatan serupa yang tujuannya untuk membantu pendidikan di SMP Katolik. Kami juga menginginkan kedepan dibentuk ikatan alumni sebagai wadah resmi bagi alumni untuk membantu saudara-saudara kita termasuk juga lembaga pendidikan SMP Katolik,” ungkap Hang Ali.
Kepala SMP Katolik St. Albertus Sampit F.X. Supardi mengapresiasi dan mengucapkan terimakasih kepada alumni atas terselenggaranya kegiatan ini. Diharapkan komunikasi dan kebersamaan yang sudah terbentuk disetiap angkatan tetap terus berjalan dan membawa kebaikan.
“Selaku kepala sekolah, saya selalu membuka kepada alumni terlibat langsung untuk kemajuan pendidikan di SMP Katolik Sampit, apapun itu bentuknya,” ucapnya.
Untuk mengingatkan kembali memori alumni, pakaian yang dikenakan pengisi hiburan menggunakan seragam model yang pertama. Baju yang didominasi warha hijau dan di dada ada garis dua. Bahkan pencetus ide pembuatan seragam itu yakni Bapak Sobari ikut dihadirkan. (soc)