SAMPIT – Warga Desa Tumbang Sapiri, Kecamatan Mentaya Hulu dikagetkan dengan turunnya hujan es di wilayah utara Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) tersebut, Senin (10/9) sore. Butiran es banyak ditemukan bersamaan dengan turunnya air hujan.
”Awalnya saya dengar cerita kalau di desa tetangga saya ada turun hujan es. Setelah mencari tahu, ternyata di media sosial sudah ramai foto yang diunggah di akun Instagram Mentaya Hulu,” kata Puput, warga Mentaya Hulu.
Menurutnya, hampir seluruh desa di wilayah Kecamatan Mentaya Hulu diguyur hujan dengan itensitas cukup lama dan lumayan deras. Namun, tidak semua desa mengalami hujan es seperti di Desa Tumbang Sapiri.
Terpisah, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Bandara H Asan Sampit Nur Setiawan mengatakan, dari gambaran awan dari citra satelit, Senin sore lalu terlihat adanya pumpunan awan Cumulonimbus (Cb) yang pekat di wilayah Kotim, Mentaya Hulu.
Awan tersebut cukup rendah dari permukaan tanah dan mengindikasikan ada kristal es dalam volume yang cukup signifikan. ”Hujan es bisa terjadi jika awan Cb cukup rendah dari permukaan tanah, sehingga saat hujan yang jatuh menyentuh bumi masih dalam wujud butiran es, tidak sempat berubah wujudnya menjadi air hujan,” jelas Nur, Selasa (11/9).
Rata-rata kejadian hujan es terjadi di wilayah perbukitan di utara Kotim. Hal itu membuat potensi terjadinya hujan es semakin besar. Hal itu merupakan salah satu fenomena alam yang bisa diamati dan dipelajari. (dc/ign)