PANGKALAN BUN – Koordinasi antar kelembagaan dalam peningkatan tata kelola destinasi wisata Kawasan Stategis Pariwisata Nasional (KSPN) Tanjung Putting menjadi sebuah keharusan.
Hal itu terungkap saat Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata Kementerian Pariwisata (Kemenpan) menggelar rapat singkronisasi dan koordinasi peningkatan tatakelola destinasi wisata Kawasan Stategis Pariwisata Nasional (KSPN) Tanjung Puting.
Rapat sinkronisasi dilakukan bersama para stakeholder terkait di ruang rapat Kantor Bupati Kotawaringin Barat (Kobar), Rabu (12/9).
Widarko, Perwakilan Bidang Asdep II Wilayah 4B Kemenpan RI, mengatakan bahwa KSPN Tanjung Puting dan sekitarnya ingin membangun koordinasi antara kelembagaan terutama dengan stakholder terkait seperti Dinas PUPR, Dishub serta dinas lain yang berkenaan dengan fungsi pemasaran.
“Dalam hal ini kami ingin koordinasi wisata Tanjung Puting dapat meningkat agar tidak terjadi penumpukan kunjungan yang berdampak kepada pelestarian hutan dan Orangutan,” ujar Widarko, Rabu (12/9).
Kemenpar RI berharap ada beberapa desa yang bisa menjadi penguat destinasi pariwisata Tanjung Puting dan diharapkan masyarakat dapat terlibat di dalamnya. Untuk yang berkaitan dengan wisata budaya bisa berpartisipasi dengan meningkatkan event yang ada di Kobar.
“Sehingga event yang ada ini dapat terjadwal dengan baik. Mampu menjadi paket wisata yang dapat dipromosikan baik tingkat lokal, nasional dan menggandeng travel agen serta ASITA,” imbuhnya.
Kepala Dinas Pariwisata Kobar Wahyudi menuturkan, saat ini pihaknya sedang dalam pemetaan percepatan Atraksi, Aksebilitas dan Amenitas (A3) dari sisi produk. Selain itu juga ada pendalaman mengenai masalah SDM, harga produk ,dan branding dari produk.
“Semua itu dalam pemetaan, harapannya ini akan memperoleh dukungan yang lebih kuat, agar KSPN yang ada di kalimantan bisa lebih maju,” pungkasnya. (jok/sla)