SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

PALANGKA

Jumat, 14 September 2018 08:29
Pemprov Upayakan KLB Campak Rubella Tak Meluas
HINDARI KLB: Sejumlah anak SD saat Kampanye Campak Rubella beberapa waktu lalu. Pemerintah akan mengupayakan agar KLB virus tersebut tidak meluas.(YUSHO/RADAR SAMPIT)

PALANGKA RAYA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) berupaya agar kasus luar biasa (KLB) Campak Rubella di Kabupaten Kapuas tidak terjadi di daerah lain. Pemerintah telah melakukan langkah isolasi dengan menggenjot pemberian vaksin tersebut di kabupaten dan kota.

Upaya isolasi ini karena KLB di Kapuas diduga bagian dari imigrasi sejumlah masyarakat dari Kalimantan Selatan (Kalsel). Sejumlah daerah di provinsi tetangga itu sudah KLB Campak Rubella terlebih dahulu.

”Kapuas inikan daerah yang berbatasan langsung dengan Kalsel. Jadi kita upaya penanganan di Kalteng, jangan sampai karena pergerakan masyarakat dari luar, membuat daerah lain ikut tertular,” ucap Pj Sekda Kalteng Fahrizal Fitri, Kamis (13/9).

Karena itu, lanjutnya, perlu penanganan khusus, terutama di Kapuas. Antisipasi agar virus tidak meluas dilakukan dari sekolah yang menjadi tempat interaksi paling besar bagi anak-anak. Sebab, jika satu atau dua anak di sekolah positif virus tersebut, tidak menutup kemungkinan teman satu sekolahnya juga tertular.

”Karena memang, pada Agustus sampai September ini merupakan bulan vaksin campak rubella. Jadi, saya berharap pemberiannya bisa lebih digenjot lagi guna menghindari virus ini menyebar luas,” katanya.

Guna menghindari penyebaran lebih luas, pria yang juga Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kalteng ini mengharapkan, kabupaten dan kota mengiringi pemberian vaksin dengan menggencarkan sosialisasi pada masyarakat luas mengenai dampak buruk jika terkena virus rubella.

”Dinas Kesehatan Provinsi sudah diperintahkan melakukan monitoring melihat perkembangan di Kapuas. Dan untuk kabupaten lain, ditingkatkan lagi pemberian vaksinya supaya tidak ada lagi yang terekan KLB,” tuturnya.

Selain upaya dari pemerintah, Fahrizal juga mengharapkan peran tokoh masyarakat, tokoh agama, dan orang tua untuk sama-sama meningkatkan gerakan pemberian vaksin. Peran semua pihak tersebut sangat diharapkan, karena pemerintah tidak bisa memantau satu per satu masyarakat hingga daerah pelosok.

”Yang pasti, pertama itu pemahaman dari orang tua, bahwa pada dasarnya pemberian vaksin ini untuk menjaga kesehatan anak. Pemerintah pada dasarnya tidak ingin KLB ini terjadi di kabupaten lain, karena itu perlu antisipasi,” pungkasnya. (sho/ign)

 


BACA JUGA

Selasa, 08 September 2015 21:50

Ratusan PNS Masih Mangkir, Laporkan Harta Kekayaan

<p>SAMPIT &ndash; Sebanyak 240 Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau Aparatur Sipil Negara di lingkup…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers