KUMAI – Kawasan Desa Sungai Kapitan, Kecamatan Kumai kembali membara. Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) kembali terjadi di kawasan tersebut, Kamis (14/9).
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kobar Reneli mengatakan, akhir-akhir ini masih sering terjadi kebakaran lahan skala kecil di Kecamatan Kumai. Tim Satgas Karhutla dapat dengan mudah memadamkan sebelum api tersebut meluas dan membesar.
“Yang baru terjadi kemarin (Kamis) di Desa Sungai Kapitan, Kumai. Sekitar satu hektare lahan terbakar,” ujar Reneli, Jumat (14/9).
Hingga kini BPBD terus melakukan pemantauan bencana di daerah rawan karhutla. Selain itu koordinasi dengan instansi terkait melalui sarana radio HT, whatsapp, media sosial dan sarana informasi lainnya.
“Kita juga terus melakukan pengamatan melalui situs BMKG, LAPAN, Sipongi dan lainnya untuk memantau hotspot. Apabila muncul titik api kita dapat segera memadamkan dan mencegah agar tidak meluas,” imbuhnya.
Reneli mengimbau kepada seluruh masyarakat Kabupaten Kobar untuk tidak lagi membuka lahan dengan cara membakar. Karena dampaknya sangat besar dan berpengaruh terhadap kesehatan, perekenomian, bahkan transportasi.
“Jangan ada lagi yang membakar lahan, karena dampak buruknya sangat besar,” katanya
Dansatgas Karhutla Kobar Dandim 1014/PBN Letkol Inf M. Roni Sulaeman menuturkan, Tim Satgas Karhutla Kobar tetap disiagakan di tiga titik posko karhutla yakni di Kelurahan Mendawai Seberang, Simpang Runtu, dan Kecamatan Kumai.
“Walau ada hujan tapi tidak merata, kita tetap waspada dan sampai saat ini status siaga darurat belum diturunkan. Dalam posko tersebut selain Tim Satgas Karhutla Kobar juga terlibat masyarakat peduli api,” pungkasnya. (jok/sla)