SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Rabu, 13 Januari 2016 10:39
dr Rica Ngakunya ke Pangkalan Bun Cari Pekerjaan
SANTAI : dr Rica (berjilbab) bersama suami dan anaknya didampingi polisi saat berada di Hotel Kecubung Pangkalan Bun, dua hari lalu. IST/RADAR SAMPIT

PANGKALAN BUN – Polisi terus menelusuri keterlibatan warga Pangkalan Bun dan sekitarnya dengan dr Rica Tri Handayani. Perempuan itu sempat berada tiga hari di Pangkalan Bun sebelum ditemukan polisi di Bandara Iskandar, Senin (11/1) lalu). Beredar kabar bahwa di Kecamatan Pangkalan Banteng ada jaringan dr Rica yang masih terus didalami.

Kapolres Kotawaringin Barat (Kobar) AKBP Heska Wahyu Widodo melalui Kaur Reskrim Ipda Mujio menerangkan bahwa saat ini kasus dr Rica masih dikembangkan. Pihaknya belum berani mengatakan apakah di Kobar ada jaringannya atau tidak.

Setelah diamankan dan diinterogasi, ternyata dr Rica dan kawan-kawannya sudah berada di Kobar sejak 7 Januari 2016. Namun baru disergap petugas dan diamankan pada tanggal 11 Januari sekitar pukul 06.30 di Bandara Iskandar Pangkalan Bun.

Ditanyai polisi tentang aktivitasnya di Pangkalan Bun, Rica hanya sesekali menjawab. Dia lebih banyak memilih diam. Dia sempat mengaku mencari pekerjaan.

Dari keterangan polisi, Rica cs masuk Pontianak, Kalbar, pada 30 Desember 2015. Kemudian pada 7 Januari 2016 dia pergi ke Kota Mempawah, Kalbar. Dari situ dia melanjutkan perjalanan ke Pangkalan Bun menggunakan bus.

Namun polisi mengaku belum mengetahui sejak 7-10 Januari itu, Rica beserta anaknya Zafran Ali Wicaksono dan Eko Purnomo serta dr Veny, ke mana saja saat di Pangkalan Bun.

”Yang jelas rombongan mereka terdeteksi sempat menginap di Hotel Diana Jalan Paku Negara Pangkalan Bun pada 10 Januari sekitar pukul 11.00 siang,” jelas Mujio.

Mereka menginap satu malam, kemudian pada pagi hari sekitar pukul 06.00 WIB check out dan menuju Bandara Iskandar untuk penerbangan ke Jakarta menggunakan Trigana Air sekitar pukul 06.30 WIB. Baru pada saat check in di Bandara Iskandar mereka diamankan tim dari Polda DIY bekerja sama dengan Polres Kobar.

”Pastinya mereka sudah kami intai sejak dari Pontianak, tetapi itu dilakukan tim Polda DIY,” jelas Mujio.

Selain polisi, ternyata suami Rica juga turut menjemput. Suaminya datang ke Pangkalan Bun bersama polisi. Setelah disergap di Bandara Iskandar, mereka dibawa ke Hotel Kecubung di Jalan Domba, Pangkalan Bun. Di Hotel berbintang ini mereka hanya singgah sementara menunggu jadwal penerbangan ke Semarang pukul 11.00 WIB.

Soal target-target tertentu di Kobar, polisi enggan membeberkan. Pihaknya masih terus mengembangkan kasus ini sebagai antisipasi masih adanya jaringan Rica cs. Terkait dugaan keterlibatan Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar), Mujio masih enggan mengungkapkan secara gamblang. Namun diakui bahwa Rica terlihat seperti tidak normal dan pikirannya seperti terpengaruh.

Menyikapi adanya dugaan aliran garis keras atau aliran sesat yang menimpa Rica, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kobar, M Chabib mengatakan, secara rinci dirinya tidak mengetahui. Tetapi dia mengimbau agar masyarakat berhati-hati sekaligus mewaspadai adanya aliran sesat yang menyesatkan umat khsusnya ajaran Islam.

Dia menyadari bahwa setiap manusia memiliki hak untuk berorganisasi. Tetapi alangkah baiknya jika masyarakat bisa jeli dan bisa melihat landasan yang digunakan. ”Jika landasan dan ajarannya sudah menyimpang, tentu jangan diikuti,” jelas Chabib.

Menurut Chabib, sejauh ini dirinya belum mendengar adanya Gafatar di Kobar. Termasuk dirinya juga belum pernah terlibat dalam penelusuran aliran ini khusus untuk di Kobar. ”Kalau di Palangka Raya seingat saya pernah ada, tetapi saya lupa, namun sudah dibubarkan,” pungkasnya. (sam/dwi


BACA JUGA

Rabu, 09 September 2015 22:17

Dishub Diminta Tambah Traffic Light

<p><strong>PALANGKA RAYA</strong> &ndash; DPRD Kota Palangka Raya menilai sejauh…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers