PANGKALAN BUN - Fenomena hujan di musim kemarau yang terjadi mulai Selasa (18/9) sekitar pukul 20.00 WIB dan diprediksi akan berlangsung hingga Kamis (20/9) malam ini terjadi karena adanya gangguan cuaca regional yaitu Eddy Circulation.
Menurut Kepala Kantor BMKG Stasiun Meteorologi (stamet) Iskandar Pangkalan Bun Slamet Riyadi, kejadian hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang berlangsung lama di Kabupaten Kobar ini disebabkan karena adanya gangguan cuaca regional yaitu Eddy Circulation. Sehingga diprakirakan akan terjadi huja selama beberapa hari kedepan.
“Sirkulasi ini sudah sering terjadi di wilayah Kalimantan. Apabila fenomena ini terjadi maka suplai uap air akan berkumpul di sekitar wilayah Kalbar dan sekitarnya, termasuk Kalteng sehingga mendukung terjadinya hujan,” ujarnya, Rabu (19/9).
Terjadinya fenomena hujan tersebut juga didukung adanya angin basah dari arah tenggara selama dua hari ini dan dari selatan. Sehingga angin laut juga turut mendukung terjadinya hujan yang awet ini.
“Untuk sampai kapan, kemungkinan sampai Kamis sore atau malam, namun lebih rendah dibandingkan Rabu ini (kemarin),” imbuhnya.
Slamet juga menerangkan bahwa potensi banjir akibat fenomena ini diprediksi kecil karena tanah relatif kering beberapa hari ini, sehingga air terinfiltrasi. Hujan juga kategori sedang hingga lebat namun durasi panjang, sehingga air terserap dan tidak banyak menjadi run off.
“Masih memasuki musim kemarau, untuk prakiraan musim hujan akan masuk pada dasarian III bulan Oktober mendatang,” pungkasnya. (jok/sla)