SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

PANGKALANBUN

Jumat, 21 September 2018 11:29
Kedelai Naik, Perajin Tahu Tempe Tertekan

Kurangi Ukuran Untuk Atasi Kenaikan Bahan Baku

TERTEKAN ; Pengusaha tahu dan tempe terkena imbas pelemahan rupiah yang berdampak pada kenaikan harga bahan baku kedelai.(SLAMET HARMOKO/RADAR PANGKALAN BUN)

PANGKALAN BANTENG - Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS membuat resah perajin tahu dan tempe di Pangkalan Banteng.  Bahan baku kedelai impor diyakini  yang mereka gunakan diprediksi akan semakin mahal. Imbasnya selain pada penurunan keuntungan juga akan berdampak pada kelanjutan usaha mereka.

Sani (49), seorang perajin tempe di desa Karang Mulya mengatakan, usaha tempe  yang ditekuni keluarganya sudah dirintis sejak 1980 silam. Selama ini yang menjadi bahan baku utama menggunakan kedelai impor dari dari luar negeri.

”Kenikan sudah mulai terjadi setelah lebaran. Sebelumnya per sak kita beli Rp 350 ribu, kini harga dari pemasok sudah Rp 405 ribu,” ujarnya, Kamis (20/9)

Menurutnya ketergantuangan dengan kedelai impor sudah tidak dapat dihindari. Pasalnya pasokan kedelai lokal juga sangat terbatas, kemudian kualitas kedelai juga kalah dari kedelai produksi luar negeri.

”Semua perajin tempe termasuk saya sangat mengandalkan kedelai impor karena lebih mudah dibersihkan dan hasilnya lebih mengembang. Kedelai lokal susah didapat,” lanjutnya.

Tak hanya tempe, para produsen tahu juga terkena imbas. Bahkan mereka terpaksa haru mengurangi potensi keuntungan agar usaha mereka tetap berjalan dan tidak ditinggalkan para pelanggan.

“Sedikit mengurangi ukuran tahu, tapi harganya tetap. Keuntungan jelas menurun, tapi yang penting pelanggan tidak kabur,” kata Suparman, salah satu perajin tahu di Karang Mulya.

Ia menuturkan dengan menggunakan kedelai sebanyak 50 kilogram per sekali masak. Maka akan menghasilkan tahu sebanyak 3.300 potong dengan harga jual hanya Rp 2000 per 10 potong tahu. Dengan kondisi harga kedelai saat ini maka persekali masak keuntungannya sudah berkurang sekitar Rp 55 ribu.

“Dulu harga kedelai Rp 350 ribu keuntungannya masih lumayan lah, sekarang dengan harga Rp 405 ribu per karung, keuntungan kita berkurang sebesar kenaikan harga itu,” terangnya.

Tak jauh beda dengan Suparman, perajin tahu lainnya, Suharti mengaku juga merasakan penurunan keuntungan.

“Keuntungan menurun, dan kita masih belum tahu berapa harga kedelai terbaru yang akan dikirim. Saya masih punya sekitar empat kwintal untuk seminggu kedepan, harga setelah stok habis saya tidka berani jamin kalau akan tetap,” katanya.

Selain kenaikan harga bahan baku Suharti juga mengungkapkan bahwa bahan pendukung untuk memasarkan tahu juga ikut naik. Salah satunya plastik untuk mengemas tahu sebelum dijual ke pasar.

“Plastik kemasan untuk tahu juga sudah naik Rp 10 ribu perkilogram. Dan sama seperti kedelai, kita juga tidak tahu apakah bulan depan akan naik lagi atau turun,” pungkasnya. (sla)

 


BACA JUGA

Kamis, 21 Maret 2024 16:07

Petani Sawit Lamandau Bersertifikat RSPO Dapat Insentif

NANGA BULIK - Ratusan petani swadaya kelapa sawit di Desa…

Selasa, 30 Januari 2024 19:07

Dukung Pengembangan Pertanian, Pj Bupati Kobar Resmikan Penggilingan Padi di Desa Palih Baru

PANGKALAN BUN, radarsampit.com - Untuk mendukung produksi pangan di Kabupaten…

Rabu, 24 Januari 2024 11:13

Korban Mobil Ugal-ugalan di Pangkalan Bun Masih Koma

Empat korban pengemudi mobil ugal-ugalan di Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin…

Selasa, 23 Januari 2024 01:06

Seruduk Tiga Pemotor, Mobil Remuk Diamuk Massa di Pangkalan Bun

Sebuah mobil dengan nomor pelat KH **** RA di Pangkalan…

Selasa, 23 Januari 2024 00:55

Kamar Pasien Kelas III RSSI Pangkalan Bun Perlu Penambahan

Sejumlah fasilitas dan ruang rawat inap di Rumah Sakit Umum…

Selasa, 23 Januari 2024 00:53

ODGJ Kian Menjamur di Pangkalan Bun

Orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) kian menjamur di Kota Pangkalan…

Senin, 22 Januari 2024 19:40

Pj Bupati Kobar Budi Santosa Ingin Kembalikan Adipura ke Kota Pangkalan Bun

PANGKALAN BUN - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) di bawah…

Minggu, 21 Januari 2024 11:45

Rody, Juni, atau Aida yang Bakal Jadi Sekda Kobar?

Dari delapan calon Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kotawaringin Barat yang…

Minggu, 21 Januari 2024 11:17

Warga Pangkalan Bun Keluhkan Ceceran Sampah dari Truk Pengangkut

Aktivitas truk pengangkut sampah dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten…

Minggu, 21 Januari 2024 11:13

Dua Joki Judi Online di Pangkalan Bun Diringkus Polisi

Polres Kotawaringin Barat berhasil mengungkap praktek perjudian online dengan meringkus…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers