PANGKALAN BANTENG – Pendampingan Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan (DTPHP) Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) bagi petani di Desa Sidomulyo, Kecamatan Pangkalan Banteng dinilai cukup berhasil. Terutama untuk pengembangan tumpang sari karet semangka.
Kasubdit Tanaman Karet dan Tanaman Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan, Kementerian Pertanian Hafiza mengapresiasi DTPHP Kobar yang telah berhasil mendorong petani untuk mengembangkan tanaman tumpang sari karet semangka.
“Ini bagus sekali, patut diapresiasi dan harus terus dikembangkan,” ujar Hafiza, Kamis (20/9).
Dengan modal awal Rp 10 hingga 15 juta untuk membuka lahan, Rp 30 juta untuk pengolahan lahan, pemupukan, tenaga kerja dan benih petani akan mendapatkan keuntungan cukup besar. Sekali musim tanam petani mampu memanen semangka rata-rata 30 ton per hektare dengan perolehan pendapatan kotor sekitar Rp 90 juta.
“Sementara lahan bisa ditanami dua kali dalam setahun, kalkulasinya masuk dan potensial untuk pengembangan di daerah lain,” ungkapnya.
Hafiza mengimbau petani untuk lebih intensif dalam mempraktikan tumpangsari karet semangka, mengingat ketersediaan lahan yang semakin sempit. Untuk mengembangkan tanaman buah-buahan. Masih banyak peluang untuk meningkatkan kembali hasilnya dengan melakukan pola tanam semangka yang lebih baik.
“Jarak tanam karet juga perlu diubah, karena akan berpengaruh terhadap hasil yang diperoleh,” pungkasnya. (jok/sla)