SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Selasa, 25 September 2018 18:07
EDDAAANN!!! Sering Nyabu, Wanita Hamil Ini Terancam Melahirkan di Tahanan
Diperiksa : Fony (20) sebelah kanan dan Hamidah (49) ditengah, sedang dilakukan pemeriksaan langsung oleh Kapolsek Baamang AKP Agoes Trigonggo, di Mako Polsek Baamang, Kabupaten Kotawaringin Timur, Sampit, Senin (24/9) sore kemarin.(FAHRY ILHAMI SAMOSIR/RADAR SAMPIT)

SAMPIT – Kepolisian Sektor (Polsek) Baamang harus berperan sebagai suami siaga. Sebab, ada tahanan yang sedang hamil sembilan bulan. Proses persalinan pun tinggal hitungan hari. 

Adalah Foni Windi Sasmita (22) yang kini menanti kelahiran anak ketiganya di penjara. Dia ditangkap polisi di Hotel Pigmy, Sampit, Minggu (23/9) sore, lantaran kepemilikan empat paket sabu-sabu seberat 1,19 gram.

Kapolsek Baamang AKP Agoes Trigonggo mengatakan, tahanan yang sedang hamil tetap diperlakukan seperti pada tahanan lain. Jika saatnya tiba, Foni akan dibawa ke Puskesmas Baamang II di Jalan Tjilik Riwut.

”Kalau merasa ingin melahirkan, maka akan kami larikan ke sana” ujarnya.

Polsek juga sudah berkoordinasi dengan Puskesmas Baamang agar bersiap-siap menangani salah satu tahanannya yang akan melahirkan.  ”Saat ini kami tinggal menunggu waktu persalinan Foni,” kata Agoes.   

Sementara itu Foni saat diwawancarai Radar Sampit mengaku pasrah dengan nasib yang dialaminya.  ”Kalau menyesal sih, sudah enggak ada artinya. Kalau memang sudah ketahuan sama polisi, ya apa boleh buat,” ucapnya di Polsek Baamang, Senin (24/9) sore.

Foni mengaku sudah lama mengonsumsi sabu-sabu. Bahkan, ketika hamil anak yang kedua, dia sudah sering menikmati serbuk kristal putih bersama suaminya. Dirinya tidak pernah berpikir bahwa sabu-sabu tersebut bisa mengganggu kesehatan janinnya.

”Buktinya saat saya melahirkan anak kedua saya, tidak ada efek apa-apa. Anak kedua saya baik-baik saja sampai saat ini. Karena itu, saya masih pakai sabu walau sedang mengandung calon anak ketiga,” katanya.

Gara-gara bisnis sabu, suaminya pun telah diringkus lebih dulu. Foni pun menjalani masa kehamilan tanpa suami. Bahkan, dirinya juga harus mengurus dua anaknya.

Selain dikonsumsi sendiri, Foni juga memperjualbelikan sabu-sabu yang dipasok pamannya. ”Hasil penjualan itu (sabu-red), nantinya akan digunakan untuk melengkapi kebutuhan ekonimi saya. Sebab, suami saya saat ini tidak bisa menafkahi saya. Dia sedang berada di penjara lantaran mengalami kasus yang serupa sama saya,” bebernya.

Foni mengaku sangat menikmati sabu-sabu. Selain rasanya enak, ujar Foni, juga dapat membantu untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.  ”Kalau dapat sejumlah paket dari paman, ya saya pakai. Sisanya saya jual lagi. Hasilnya itu nanti saya belikan susu untuk anak saya yang nomor dua. Sebagian uangnya saya tabung untuk biaya persalinan saya nanti,” jelas warga asal Ketapang itu.

”Mudahan-mudahan kalau buah hati yang ketiga nanti keluar, saya dapat berhenti makai (mengkonsumsi-red) sabu,” tutupnya.

Penangkapan Foni berawal dari pengembangan tersangka sabu-sabu Usup yang diringkus di Jalan Cristopel Mihing, Sampit. Foni diringkus bersama Yopi dan Hamidah. Hamidah  memiliki enam paket sabu, sedangkan Yopi punya sabu seberat 3,7 gram.

Foni sempat membuang sabu ke tempat pembuangan sampah yang tidak jauh dari kamar hotel. Namun usaha yang dilakukannya tidak membuat polisi terkecoh. Polisi mengamankannya beserta barang bukti.  (sir/yit)


BACA JUGA

Rabu, 09 September 2015 22:17

Dishub Diminta Tambah Traffic Light

<p><strong>PALANGKA RAYA</strong> &ndash; DPRD Kota Palangka Raya menilai sejauh…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers