PALANGKA RAYA – Warga Kota Palangka Raya kembali dibuat heboh. Ini setelah warga di jalan Murjani Gang Suka Damai, Kamis (27/9) sekitar pukul 08.30 WIB, menemukan janin di dalam toples terkubur. Janin itu dikuburkan di dalam tanah di tempat pembuangan sampah. Janin pertama kali ditemukan oleh Burhan.
Mirisnya kondisi janin sudah tidak berbentuk dan mengeluarkan aroma tidak sedap. Dan tidak diketahui jenis kelamin janinnya. Janin diperkirakan sudah berumur delapan atau sembilan bulan. Dan diperkirakan sudah sekitar satu minggu berada di dalam toples tersebut.
Kasus ini masih dalam penyelidikan kepolisian Polres Palangka Raya. Polisi menduga janin itu merupakan hasil aborsi dan tidak dilakukan oleh tenaga ahli. Janin yang sudah tidak berbentuk itu sudah dievakuasi ke kamar jenazah RSUD dr Doris Sylvanus Palangka Raya.
Kapolres Palangka Raya AKBP Timbul RK Siregar menyampaikan, janin itu sudah tidak berbentuk dan dimasukkan dalam toples. Pihaknya masih melakukan penyelidikan dan pengembangan. ”Kita masih melakukan pengembangan. Tindak lanjutnya kita akan periksa saksi-saksi di sekitar TKP dan menyelusuri siapa yang tega melakukan hal itu,” katanya didampingi Kanit Polsek Pahandut Rahis ketika diwawancari di RSUD dr Doris Slyvanus Palangka Raya, Kamis (27/9).
Timbul mengatakan, pihaknya juga akan memerintahkan personel Bhabinkamtibmas untuk mendata warga hamil beberapa bulan belakangan ini, khususnya warga yang sedang mengandung atau hamil di sekitar lokasi kejadian.
“Dugaan hampir satu minggu dalam toples. Ketemunya di tempat sampah. Kita masih lidik dan ini dikembangkan. Murni temuan, janin itu diperkirakan berumur sembilan atau delapan bulan. Penyebab kematian masih kami lakukan penyelidikan. Ini juga selama januari sudah tiga kejadian seperti ini,” ucapnya.
Sementara Kepala Instalasi Kedokteran Forensik Dan Medikolegal RSUD dr Doris Slyvanus Palangka Raya Ricka Brillianty Zaluchu menyatakan, dari hasil sementara janin itu sudah di atas satu minggu meninggal dunia, karena sudah menjadi cairan di dalam toples. Selain itu, tubuh janin sudah hancur dan tidak berbentuk tinggal tulang belulang. Namun, tidak diketahui jenis kelamin dari janin itu.
“Belum tahu laki-laki atau perempuan, tetapi yang pasti itu janin manusia. Saat ini tulang belulangnya masih dibersihkan untuk disatukan. Namun belum tahu juga usianya, hanya saja diperkirakan sembilan atau delapan bulan,” ujarnya.
Ricka menerangkan, belum diketahui janin itu lahir normal atau ada upaya penghentian kehamilan atau aborsi. ”Saya butuh waktu untuk mengetahui hal itu, apakah ada upaya aborsi atau tidak. Intinya itu janin bayi manusia karena itu banyak berbentuk tulang, jadi tidak tahu apakah itu kaki atau tangan, makanya perlu pendalaman,” ucapnya.
Sementara itu, saksi mata Iskadar menyatakan, kemungkinan janin itu sudah bertahun-tahun dikebumikan. Hanya saja baru terungkap setelah seorang pria bernama Burhan melihat tutup toples kemudian menggalinya hingga menemukan hal itu. ”Sudah empat tahunan perkiraan saya, karena tidak mungkin warga berani menguburkannya di lokasi ini. Sebab dekat warung dan di pinggir jalan. Sebenarnya curiga sudah kemarin, hanya saja baru dilaporkan dan ternyata benar itu janin manusia,” pungkasnya.
Pantauan Radar Palangka, di lokasi itu memang tergolong ramai. Samping lokasi merupakan warung dan tak jauh dari lokasi itu tempat warga berkumpul dan pos siskamling. Warga pun tidak tahu siapa yang tega melakukan hal itu. (daq/arj)