KUALA KAPUAS - Kasus kekerasan dalam rumah tangga kembali terjadi di Kabupaten Kapuas, tepatnya di Desa Tambak Bujai Kecamatan Dadahub.
Seorang perempuan bernama Samsiah (25) meninggal dunia akibat dipukul dua kali menggenai leher oleh ibu mertuanya sendiri menggunakan tojok (alat panen) buah sawit yang terbuat dari besi, Kamis (20/9) lalu.
Kejadian bermula saat saksi Suriansyah (29) suami Samsiah, terbangun dari tidurnya dan mendengar suara keributan di ruang tamu tempat tinggal mereka.
“Saksi kaget dengan suara keributan, saksi keluar dari kamar, langsung mencari asal suara. Saksi tambah kaget mendapatkan istrinya sudah tergeletak di lantai,” kata Kapolsek Kapuas Murung Ipda Subandi, Jumat (28/9) siang.
Menurut Subandi, korban ditemukan dalam keadaan tidak sadarkan diri. Tidak berapa lama, sebelum diberi pertolongan, Samsiah sudah meninggal dunia.
Suriansyah sempat menanyakan kepada Norsibah (44) ibunya, soal istrinya. Sang ibu juga kebingungan, dan tidak bisa menjawab apa penyebab Samsiah tidak sadarkan diri, hingga nyawanya tak tertolong.
“Mertua korban pura-pura tidak mengetahui kenapa Samsiah pingsan dan meninggal dunia. Awalnya tidak curiga, korban pun dimakamkan sehari setelah kejadian,” terangnya.
Kapolsek Kapuas Murung mengungkapkan, beberapa hari setelah kejadian, pihak keluarga menemukan kejanggalan dengan kematian korban.
"Kecurigaan muncul saat pemakaman, pihak keluarga melihat di tubuh korban ada lebam. Kami pun menyelidiki kejadian ini dengan memeriksa beberapa saksi,” tuturnya.
Setelah pemeriksaan beberapa saksi terkait kasus tersebut, kepolisian langsung memeriksa Norsibah, mertua korban yang sempat dicurigai ada kaitan dengan kematian Samsiah.
"Dari pemeriksaan saksi-saksi, tuduhan menjurus ke mertua korban, ketika kami periksa, Norsibah mengakui memukul korban sebelum meninggal dunia, yang bersangkutan langsung kami lakukan penahanan," katanya.
Guna melengkapi berkas perkara, Polsek Kapuas Murung berencana akan melakukan autopsi terhadap jasad korban. Polisi akan membongkar makam korban.
"Mertua korban jadi tersangka dan kami tahan. Kami masih koordinasi dengan dokter forensik untuk melakukan autopsi, tujuannya untuk melihat bukti lain di tubuh korban,” tukasnya. (rm-92/fm)