SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

PALANGKA

Kamis, 11 Oktober 2018 17:32
BBM Naik, Antrean SPBU Mengular
PANJANG: Warga yang mengantre di salah satu SPBU di Kota Palangka Raya usai pemerintah mengumumkan kenaikan harga BBM, Rabu (10/10).(DODI/RADAR PALANGKA)

PALANGKA RAYA – Sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Kota Palangka Raya dipenuhi antrean pembeli. Antrean terjadi sejak pemerintah resmi menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) sejak, Rabu (10/10). Pertamax dari Rp 9.500 menjadi Rp 10.600 perliter, Dexlite dari Rp 9.200 jadi Rp 10.700 perliter dan Pertamina Dex  Rp 10.750 menjadi Rp 12.100.

Pantauan di lapangan, SPBU di Imam Bonjol terlihat antrean motor roda dua dan empat memajang. Fenomena itu terjadi, lantaran di eceran harga Pertamax  Rp 12.000  hingga Rp 13.000 perliter. Dengan harga yang lebih “mencekik” itu warga pun terpaksa membeli di SPBU terdekat dan mengantre walaupun terik panas matahari dan menunggu  lebih lama.

Kepada Radar Palangka, salah seorang warga Palangka Raya Adi mengatakan, terpaksa ikut mengantre lantaran harga pertamax di eceran langsung melambung tinggi. Awalnya harga Rp 10.000 – 11.00 ribu perliter, kini melonjak menjadi Rp 12-13 ribu.

”Tadi baru naik, harganya Rp 13 ribu perliter, makanya mending ikut antre di SPBU dengan harga Rp 10.600 perliter. Biar lama asal agak murah,” ujarnya.

Adi menyebutkan, dengan kenaikan ini dipastikan harga sembako dan harga-harga lain akan ikut naik dan melonjak. Padahal situasi saat ini sudah sulit, baik keuangan maupun hal lainnya. ”Semoga kenaikannya tidak terlalu melonjak dan saya harap walaupun naik tidak ada antrean panjang, apalagi sampai banyak pelangsir yang ikut antre,” ucapnya.

Hal senada disampaikan Wibowo. Secara pribadi tidak mempersoalkan kenaikan BBM tersebut, asalkan jangan ada antrean panjang dan banyak motor bertangki besar ikut antre. Dia pun berharap pemerintah dan pihak terkait benar-benar bisa mengawasi distribusi BBM hingga sampai ke masyarakat, bukan kepada segelintir oknum.

”Naik itu sudah keputusan pemerintah, kita mengikuti saja. Tetapi harapnya jangan sampai ada antrean panjang. Kasihan sudah waktu tersita, anggaran juga semakin terkuras,” pungkasnya. (daq/arj)


BACA JUGA

Selasa, 08 September 2015 21:50

Ratusan PNS Masih Mangkir, Laporkan Harta Kekayaan

<p>SAMPIT &ndash; Sebanyak 240 Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau Aparatur Sipil Negara di lingkup…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers