PALANGKA RAYA – Sejumlah titik di beberapa wilayah di Kalimantan Tengah (Kalteng) dipantau melalui kamera pengawas atau lebih dikenal dengan istilah Closed Circuit Television (CCTV). Hal ini dilakukan untuk memastikan keamanan wilayah selalu terpantau dan mempermudah pengambil kebijakan apabila terjadi hal yang tidak diinginkan.
Kepala Dinas Komunikasi Informatika, Persandian, dan Statistik (Diskominfosantik) Kalteng Herson B Aden mengatakan, pihaknya telah memasang CCTV di 70 titik. Lokasinya tidak sembarangan, seperti kawasan padat atau daerah yang setiap terjadi hujan selalu banjir.
”Jadi, ada tempat-tempat tertentu yang memang dianggap vital. Dengan pemasangan CCTV ini, kalau terjadi apa-apa, sebut saja banjir perlu segera diambil kebijakan,” katanya, Kamis (18/10).
Dari 70 titik CCTV yang sudah terpasang, ujar Herson, tersebar di seluruh Kalteng, namun kebanyakan masih di kantor atau aset milik pemerintah, serta di tempat-tempat pelayanan, seperti Kantor Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat) dan lainnya.
Selain itu, juga yang di tempat yang paling sering dikunjungi masyarakat, seperti di kawasan bandara, pelabuhan, dan perairan. Pemasangan kamera pengawas di lokasi tersebut dimaksudkan agar jumlah penumpang atau barang-barang yang keluar masuk juga bisa terpantau.
”Bahkan, ke depan, kami dari Diskominfosantik akan memasang kamare di jalan nasional dan jalan provinsi. Ini juga tujuannya untuk mempermudah pengawasan,” ucapnya.
Pihaknya juga akan terus mendorong kabupaten dan kota untuk menuju smart city dan sesuai arahan Gubernur Sugianto Sabran. Salah satu fasilitas untuk mewujudkan smart city adalah penyebaran kamera pengawas di beberapa titik.
”Khususnya itu dimulai dari Palangka Raya. Hanya saja, untuk mencapai itu khususnya di Palangka Raya saja diperlukan sekitar 300 titik CCTV. Terlebih kalau se Kalteng, maka diperlukan jauh lebih banyak lagi,” pungkasnya. (sho/ign)